
Bisnis.com, JAKARTA – Pengembangan rantai pasok (supply chain) nasional perlu dilakukan secara komprehensif oleh semua pemangku kepentingan untuk menjaga kegiatan ekonomi di Indonesia dan mengurangi ketergantungan dari luar.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menuturkan perlambatan ekonomi dan ancaman resesi global mulai berimbas ke Indonesia. Hal ini terlihat dari penurunan ekspor pada kuartal IV/2022 karena penurunan permintaan dari sejumlah negara yang mengalami resesi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat setelah mengalami nilai tertinggi pada Agustus 2022 sebesar US$27,86 miliar, nilai ekspor Indonesia turun berturut-turut pada empat bulan berikutnya hingga pada Desember 2022 sebesar US$23,83 miliar.
Menurut Setijadi potensi resesi dan laju inflasi global dapat menurunkan daya beli masyarakat dan menekan perekonomian nasional. Seiring dengan hal tersebut, pengembangan rantai pasok barang dan komod
“Pengembangan dan penguatan rantai pasok itu harus dilakukan secara sinergis, baik antar kementerian/lembaga, maupun antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemetaan rantai pasok suatu komoditas harus secara end-to-end dilengkapi dengan perancangan sistem logistik yang sesuai,” jelas Setijadi dikutip dari keterangan resminya, Senin (23/1/2023).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20230123/98/1620629/ancaman-resesi-global-rantai-pasok-nasional-makin-urgen
Salam,
Divisi Informasi
You must be logged in to post a comment.