Bisnis.com, JAKARTA — Target pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,1% pada 2024 diproyeksikan akan sulit tercapai, meski pada akhir tahun terdapat momentum pemilikan kepada daerah (Pilkada) serta libur Natal dan Tahun Baru.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyampaikan secara tren sepanjang tahun ini terjadi perlambatan ekonomi bahkan sejak kuartal pertama dan mengindikasikan adanya tekanan dari berbagai faktor, termasuk ketidakpastian global dan moderasi konsumsi domestik.
“Dengan tren seperti ini, sangat sulit bagi ekonomi untuk tiba-tiba melompat ke level 5,3% di kuartal IV/2024,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip pada Kamis (14/11/2024). Apalagi, kata Yusuf, indikator utama yang berkaitan dengan konsumsi rumah tangga tidak terlalu baik perkembangannya.
Mulai dari Indikator Penjualan Riil yang secara bulanan pada Oktober diproyeksikan akan mengalami kontraksi pertumbuhan di angka 0,5%. Padahal di tahun lalu di periode waktu yang sama, pertumbuhan penjualan riil itu mencapai 3,2%.
Indikator lain yang juga menggambarkan terkait kondisi perekonomian pada kuartal terakhir adalah Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur yang pada Oktober masih berada pada level kontraksi di level 49,2.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20241114/9/1816035/ekonom-ramal-pertumbuhan-ekonomi-2024-sulit-capai-51-meski-ada-momen-pilkada-dan-nataru
Salam,
Divisi Informasi