Industri tekstil menjadi salah satu sektor industri yang mengalami tekanan sepanjang tahun 2024.
Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Reni Yanita mengatakan, industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) sejatinya mengalami pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
“Dibandingkan kuartal yang sama tahun 2023, industri TPT tumbuh 3,32%. Pakaian jadi (produk tekstil) tumbuh 4,62%. Tekstilnya (benang dan kain) mengalami kontraksi,” ungkap Reni di Kantornya, Senin (6/1).
Reni menjelaskan, kontraksi yang dialami industri tekstil disebabkan oleh banyaknya pabrik pakaian jadi yang berlokasi di Kawasan Berikat. Dengan kondisi ini, banyak bahan baku yang tidak dipenuhi dari pasar domestik.
Selain itu, kebijakan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) untuk produk tekstil yang agak terlambat menyebabkan banyak pabrikan tekstil yang tutup. Dengan demikian, pemenuhan bahan baku dilakukan melalui impor.
“Jadi ini kan diisi oleh impor. Nah itu juga yang mengindikasikan data ini kenapa turun,” jelas Reni.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://industri.kontan.co.id/news/impor-bahan-baku-tekan-kinerja-industri-tekstil
Salam,
Divisi Informasi
You must be logged in to post a comment.