Oleh: Arkan Muhammad Faizulhaq
Junior Researcher
Supply Chain Indonesia
Saluran distribusi atau distribution channels merupakan jalur yang dilalui untuk pengiriman produk dari produsen ke konsumen akhir. Saluran distribusi dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu direct channels (produsen mengirimkan produknya langsung ke konsumen) dan indirect channels (distribusi dibantu oleh perantara dalam mengirimkan produknya ke konsumen) (Mecalux, 2023).
Salah satu fasilitas yang memiliki peranan penting dalam saluran distribusi adalah gudang. Keberadaan gudang tidak hanya sekadar tempat penyimpanan, tetapi juga bagian strategis dalam rantai pasok yang memengaruhi efisiensi dan kecepatan distribusi. Maka dari itu, pilihan strategi perusahaan dalam pergudangan akan berdampak pada bagaimana produk dikelola, disimpan, dan dikirim ke pelanggan.
Dengan peran yang signifikan, perusahaan perlu menerapkan jenis/fungsi gudang yang tepat untuk mendukung keberhasilan distribusi produk mereka. Penerapan jenis/fungsi gudang dapat didasari oleh beberapa hal seperti jenis produk, lokasi, frekuensi permintaan, dan permintaan pelanggan. Berikut merupakan beberapa jenis/fungsi gudang yang umum digunakan.
- Consolidation Warehouse
Consolidation Warehouse merupakan fasilitas penyimpanan yang menggabungkan beberapa pengiriman kecil menjadi beberapa kelompok pengiriman besar berdasarkan tujuan pengiriman.
Gambar 1. Consolidation Warehouse
Fasilitas ini bertujuan agar setiap kolompok dikirim sebagai satu pengiriman yang besar sehingga dapat mengurangi biaya pengiriman dan tenaga kerja (Hand, 2024).
Umumnya, Consolidation Warehouse digunakan ketika terdapat beberapa pemasok di suatu area dan letak konsumen yang berdekatan satu sama lain. Selain itu, dengan konsolidasi pengiriman kargo individu atau LTL (Less than Truck Load) ke dalam muatan truk penuh di gudang konsolidasi dapat mengurangi biaya pengiriman.
Penggunaan Consolidation Warehouse memiliki kompleksitas yang tinggi. Untuk menjaga proses konsolidasi bejalan lancar, diperlukan koordinasi secara sinkron antara supplier, pergudangan, dan konsumen karena keterlambatan pada salah satu aspek akan mengakibatkan bottleneck effect.
- Break Bulk Warehouse
Break Bulk Warehouse merupakan fasilitas yang memilah dan membagi kelompok pengiriman besar menjadi beberapa pengiriman bervolume kecil. Terdapat beberapa metode dalam memecah pengiriman menjadi volume kecil seperti fragmentation atau memecah pengiriman menjadi lot kecil dengan ukuran dan berat yang sama, consolidation atau menggabungkan produk dari beberapa jenis pengiriman besar menjadi pengiriman kecil, dan sorting atau menyortir produk ke dalam kategori yang berbeda agar memudahkan identifiaksi jenis produk (Vernall, 2023).
Gambar 2. Break Bulk Warehouse
Proses ini perlu dilakukan dengan efisien karena untuk menghindari kerusakan produk dan menghabiskan lebih banyak waktu dan uang. Perusahaan perlu memecah produknya sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Selain itu, karena proses ini akan memakan waktu, perusahaan harus mengestimasi waktu secara tepat untuk memecah pengiriman dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan.
- Cross-docking Warehouse/JIT Warehousing
Cross-docking Warehouse memiliki tujuan untuk mencapai efisiensi rantai pasok dengan meminimalkan atau mengeliminasi waktu penyimpanan produk. Dengan kata lain, produk yang datang akan langsung dikirim setelah proses sortir tanpa dilakukan proses penyimpanan.
Gambar 3. Cross-docking Warehouse
Jenis gudang ini cocok digunakan umumnya pada perishable goods seperti makanan atau produk segar untuk tetap menjaga kualitas produk. Contohnya pada supermarket yang menjual sayuran dan buah-buahan di mana distributor sayuran dan buah-buahan menggunakan cross-docking untuk segera mengirimkan produk dari petani ke supermarket dalam waktu singkat (Jenkins, 2023).
- Fulfillment Center
Fulfillment Center umumnya digunakan pada industri e-commerce yang membutuhkan waktu yang serba cepat. Fulfillment Center didesain untuk memastikan produk disimpan, dipilih, dikemas, dan dikirim dengan akurasi dan kecepatan tinggi. Fulfillment Center bertujuan untuk memenuhi pesanan pelanggan yang dilakukan melalui e-commerce atau direct to consumer dan pemenuhan bisnis ke ritel atau business to retail.
Aktivitas pada fasilitas ini meliputi (Marcomm, 2023):
- Manajemen Inventaris secara real-time untuk memastikan stok yang akurat setiap saat.
- Pemrosesan pesanan yang terintegrasi dari konsumen hingga produsen.
- Poses pengambilan barang dari rak atau lokasi penyimpanan sesuai dengan pesanan pelanggan.
- Pengemasan dan pengiriman untuk memastikan keamanan barang terjaga hingga sampai ke konsumen.
- Penanganan pengembalian untuk memenuhi kebutuhan pengembalian produk (Reverse Logistics).
Melalui fasilitas ini, perusahaan dapat menyediakan layanan pengiriman barang secara same-day (di hari yang sama) dan/atau next-day (hari berikutnya). Hal ini membantu untuk memastikan pesanan akan dikirim dalam waktu yang dijanjikan kepada pelanggan.
- Reverse Logistics Center
Fasilitas ini menangani pengiriman produk dari konsumen ke gudang. Reverse Logistics Center menangani return, recycling, remanufacturing, dan refurbishing.
Gambar 4. Reverse Logistics Center
Fasilitas ini dirancang khusus untuk mengelola arus balik barang, bahan, atau produk secara efisien dari konsumen atau pengguna akhir kembali melalui rantai pasokan.
- Return: Pengembalian produk dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti cacat produk, ketidaksesuaian dengan pesanan, atau kerusakan selama pengiriman.
- Recycling: Barang yang sudah tidak dapat digunakan atau yang rusak dikembalikan ke Reverse Logistics Center untuk diproses menjadi bahan yang berguna kembali contohnya pada produk elektronik.
- Remanufacturing: Barang yang rusak atau usang diproses untuk dipulihkan ke kondisi yang hampir sama dengan kondisi baru. Proses ini mencakup penggantian komponen dan perbaikan.
- Refurbishing: Proses ini lebih sederhana dibandingkan dengan remanufacturing dan lebih fokus pada pembersihan, penggantian komponen kecil, atau perbaikan fungsional dasar agar produk kembali layak pakai.
Gudang memainkan peran penting dalam pengelolaan saluran distribusi, baik dalam efisiensi rantai pasok maupun dalam memastikan kepuasan pelanggan. Setiap jenis gudang memiliki fungsi spesifik yang mendukung kebutuhan operasional perusahaan. Dengan memilih dan menerapkan jenis gudang yang sesuai, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi logistik, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
*****
Referensi
Hand, R. (2024, September 11). Consolidation Warehousing: Guide, Tips, + Benefits (2024). Retrieved from ShipBob: https://www.shipbob.com/blog/consolidation-warehouse/
Jenkins, A. (2023, August 17). What Is Cross-Docking? Definition, Types & Advantages. Retrieved from Oracle NetSuite: https://www.netsuite.com/portal/resource/articles/inventory-management/cross-docking.shtml
Marcomm. (2023, July 25). Cara Kerja Fulfillment Center dan Perbedaanya dengan Warehouse Biasa? Retrieved from jetcommerce: https://jetcommerce.co.id/update/cara-kerja-fulfillment-center-vs-warehouse/
Mecalux. (2023, November 30). Distribution channels: strategies to optimise the supply chain. Retrieved from Mecalux: https://www.mecalux.com/blog/distribution-channels
Vernall, M. (2023, March 6). What function does a break-bulk warehouse perform? Retrieved from Quora: https://www.quora.com/What-function-does-a-break-bulk-warehouse-perform
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel Jenis-Jenis Pergudangan dalam Saluran Distribusi (625.8 KiB, 30 hits)
You must be logged in to post a comment.