Bisnis.com, BANDUNG–Tawaran Pemerintah Pusat agar pengusaha di Bandung mulai menggunakan dry port Gedebage sebagai transportasi barang dari Bandung ke Tanjung Priok belum tentu direspon baik karena persoalan biaya.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit menilai tingginya biaya angkut logistik menggunakan kereta api merupakan hal yang wajar terjadi. Agar mendorong minat pengusaha, pemerintah harus menyelesaikan hambatan fiskal dan investasi agar kereta logistik bisa bersaing.
Danang menilai ada dua hal yang menyebabkan tingginya biaya angkut logistik menggunakan moda transportasi kereta api. Pertama, struktur biaya yang harus disetarakan antara rail-based dan road-based. “Hal ini menyangkut soal PPN dan access charge penggunaan infrastruktur publik,” katanya, kepada Bisnis, Senin (16/1/2017).
Selain itu, adanya investasi infrastruktur yang harus diserap oleh swasta di sistem rel dan dibiayai publik di sistem jalan. Adanya skala dan sisem bisnis rel yang mensyaratkan skala ekonomi dan consolidated/containerization. Atau adanya retail dan Less Than Container Load (LCL) yang bisa dikerjakan oleh angkutan jalan.
Faktor lainnya soal keunggulan komparatif berdasar jarak tempuh dan pola perjalanan. “Selama perjalanan dibawah 200 km dengan pola berpencar, maka modal angkutan jalan memilki keunggulan komparatif,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://industri.bisnis.com/read/20170116/98/619910/ka-bandung-priok-masih-sulit-bersaing
Salam,
Divisi Informasi