
JawaPos.com – Menanggapi pemberlakuan aturan zero ODOL 2023, kalangan pengusaha memberikan respons negatif. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengatakan, kebijakan tersebut berpotensi memberatkan subsektor industri yang memiliki komponen besar dalam biaya distribusi.
Hariyadi mencontohkan, asosiasi keramik yang biaya distribusinya berpotensi naik dua kali lipat, bahkan lebih, jika batas ODOL diturunkan. “Jadi, ini sangat signifikan dan ini tentu juga akan memicu inflasi,” ujarnya.
Hariyadi pun menyarankan agar aturan tersebut diterapkan melalui fase transisi. Jika tanpa adanya transisi, kegiatan distribusi bisa berhenti,
“Ini berpotensi menimbulkan kekacauan,” ucapnya.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Mahendra Rianto menambahkan, penerapan zero ODOL berpotensi meningkatkan biaya angkutan logistik.
“Jika kapasitas angkut diturunkan semisal 10 persen, jumlah perjalanan pergerakan barang dari industri akan bertambah 10 persen,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/23/01/2023/kebijakan-zero-odol-berpotensi-picu-inflasi-dan-kemacetan/
Salam,
Divisi Informasi
You must be logged in to post a comment.