
Jakarta: Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) memasuki tahap akhir. Kepala Center of Industry, Trade, and Investment (CITI) Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menilai, kesepakatan ini menjadi peluang strategis bagi Indonesia melakukan trade diversion atau pengalihan perdagangan di tengah dinamika kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS).
Sebelum ada IEU-CEPA, Indonesia banyak mengekspor produk ke AS karena tarifnya kompetitif. Tapi jika AS mulai mengenakan tarif tinggi, lalu Uni Eropa menawarkan bebas tarif lewat IEU-CEPA, maka Indonesia bisa mengalihkan ekspornya dari AS ke Uni Eropa.
“Ini merupakan kesempatan kita untuk melakukan trade diversion, dari pasar AS ke pasar Uni Eropa yang lebih potensial,” ujar Andri kepada Media Indonesia, Minggu, 8 Juni 2025.
Beberapa sektor yang diproyeksikan mendapat manfaat langsung dari perjanjian ini antara lain perikanan, serta tekstil dan produk tekstil (TPT). Menurut Andry, industri perikanan yang selama ini banyak mengekspor ke AS, dapat mengalihkan sebagian besar ekspornya ke Eropa seiring adanya penghapusan tarif sebesar 10–20 persen untuk produk seafood olahan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.metrotvnews.com/read/N9nC2YeW-kesepakatan-ieu-cepa-jadi-angin-segar-di-tengah-perang-tarif
Salam,
Divisi Informasi
You must be logged in to post a comment.