
Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia (PPLI) mengapresiasi kolaborasi sektor swasta dan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri rantai dingin berbasis inovasi dan teknologi.
Kepala Bidang Cold Chain PPLI, Tejo Mulyono, yang juga pelaku logistik rantai dingin mengatakan, saat ini masih banyak tantangan dalam mengembangkan cold chain di Indonesia. Salah satu masalah utama ialah kondisi geografis Indoneia yang berbentuk kepulauan.
“Tantangan paling berat sebenarnya adalah kita tuh negara kepulauan. Kalau bukan negara kepulauan untuk membangun pembangkit listrik tidak relatif susah,” kata Tejo dalam pameran rantai dingin dan logistik yang digelar oleh International Indonesia Seafood & Meat (IISM) Expo, Indonesia Cold Chain Expo, Warehousing & Storage Handling Expo, Jakarta, Rabu (7/5).
Tantangan lain adalah mengenai kelistrikan. Menurut Tejo, pembangkit listrik di cold storage beberapa lokasi tidak stabil. Sehingga dianggap maih terlalu berat bagi kotainer pendingin.
“Untuk kontainer pendingin itu rata-rata di 380 volt. Kadang di Indonesia Timur, voltasenya itu bisa turun sampai 320-340 volt. Nah kemudian di kapal pengangkut itu bisa sampai 450 volt. Nah ini kontainernya panas dingin jadinya,” jelasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://industri.kontan.co.id/news/logistik-rantai-dingin-atau-cold-storage-masih-temui-berbagai-tantangan
Salam,
Divisi Informasi
You must be logged in to post a comment.