Oleh: Arkan Muhammad Faizulhaq
Junior Researcher
Supply Chain Indonesia
Warehouse Management System (WMS) merupakan software yang berfungsi untuk membantu perusahaaan mengelola dan mengontrol operasi gudang. WMS diperlukan dalam pengoperasian gudang karena merupakan bagian dari proses bisnis yang rumit dan sering kali membutuhkan waktu serta biaya yang tidak sedikit.
Permasalahan sering terjadi seperti ketidaksesuaian data stok barang, kesalahan dalam pencatatan, hingga sistem manajemen pergudangan yang kurang efisien, sehingga mendorong perusahaan untuk menggunakan sistem informasi yang mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan persediaan.
WMS membantu operasional gudang mulai dari proses receiving, put away, picking, sorting & packing, dispatching, hingga shipping (Makuvaza, 2013).
- Receiving & Put away
Proses dimulai ketika operator melakukan proses receiving dan put away, lalu operator scan barcode pallet id, dan melakukan verifikasi produk, kuantitas, dan kondisi. Informasi tersebut dikirimkan menggunakan RFDC (Radio Frequency Data Communication) dan RFID (Radio Frequency Identification) ke WMS.
Selanjutnya WMS akan mencocokkan LP (License Plate) dengan ASN (Advanced Shipping Notice) atau dokumen pengiriman dan memperbarui catatan persediaan. Setelah itu, operator akan diberikan informasi apakah barang tersebut akan disimpan sementara, dilakukan crossdock, dilakukan kontrol kualitas, atau disimpan. - Inventory Management
WMS memiliki sistem pelacakan menggunakan teknologi RFID untuk membantu perhitungan siklus dan demand forecasting. Setiap kali barang ditambahkan atau dikeluarkan, WMS memperbarui jumlah stok yang ada. - Picking, Sorting & Packing
Operator yang ditugaskan akan menerima informasi lokasi pengambilan barang pada layar operator. WMS akan melakukan validasi lokasi, item, dan kuantitas serta mengeluarkan perintah untuk melakukan picking. Selajutnya, operator melakukan scan barcode dan mengambil barang tersebut. Menggunakan sistem RFID dan RFDC sistem operasi dapat melakukan update data secara real-time dan meningkatakan akurasi persediaan. - Shipping
WMS dapat melacak dan menelusuri pengiriman di seluruh rantai pasokan. Melalui integrasi antara WMS, operator, kurir, dan penyedia 3PL, WMS dapat memberikan visibilitas dan pembaruan secara real-time mengenai status dan lokasi pengiriman. Selain itu, WMS memberikan informasi kepada pelanggan mengenai status dan lokasi barang dalam pengiriman.
Jenis-Jenis WMS
Terdapat tiga jenis WMS dikelompokkan berdasarkan cara implementasi dan pengelolaannya. Setiap jenis WMS memiliki kelebihan dan kekurangan, bergantung dengan kebutuhan Perusahaan (Drzewinski, 2023).
- Standalone WMS
Sistem ini dimiliki oleh perusahaan sendiri mulai dari software dan fasilitas hardware sistem tersebut. Sistem ini memiliki kustomisasi yang sangat tinggi karena mulai dari pembuatan hingga peluncuran sistem dilakukan oleh perusahaan itu sendiri dan perusahaan memiliki kontrol yang baik atas data dan perangkatnya. - WMS yang Terintegrasi dengan ERP
WMS terintegrasi dengan ERP dibutuhkan ketika perusahaan ingin mengontrol semua aspek bisnis (line-of-business) perusahaan seperti finance, human resource, sales, supply chain, warehouse, dan procurement. Sistem ini memberikan pandangan holistik di seluruh rantai bisnis dan logistik untuk memungkinkan transparansi secara end-to-end. - Cloud-Based WMS
Cloud-Based WMS disajikan dalam bentuk software yang perusahaan dapat langsung gunakan (Software-as-a-Service). Sistem ini memiliki biaya awal yang rendah dan proses implementasi yang cepat. Perusahaan umumnya menggunakan sistem ini ketika membutuhkan fleksibilitas yang besar untuk mendukung kondisi pasar yang berubah-ubah.
Peran Warehouse Management Systems dalam Smart Warehousing
Smart Warehousing merupakan fasilitas gudang yang mengintegrasikan teknologi (software dan hardware) untuk mengotomatisasi aktivitas gudang (Brush, 2019). Smart Warehousing memanfaatkan teknologi Industri 4.0 untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan fleksibilitas operasional dalam gudang. Teknologi tersebut mencakup IoT, artificial intellegence, dan sebagainya.
- IoT and Technology Integration
Dengan mengintegrasikan IoT dengan WMS, gudang dapat memanfaatkan berbagai teknologi sensor dan perangkat yang memungkinkan pemantauan secara real-time, otomatisasi proses, dan pengambilan keputusan berbasis data. Selain itu, menyediakan akurasi persediaan secara real-time, yang memastikan bahwa tingkat stok dan status barang selalu terpantau dengan tepat, mengurangi kesalahan dan meningkatkan transparansi operasional (Jarasuniene, Ciziuniene, & Cereska, 2023). - Machine Learning
Machine Learning (ML) memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi WMS dengan menangani masalah utama seperti Order Picking Problem (OPP) dan Storage Location Assignment Problem (SLAP) (Furlan de Assis & dkk, 2024).
– Order Picking Problem (OPP): Algoritma ML dapat merancang rute pengambilan barang yang lebih optimal. ML akan dilatih menggunakan data historis untuk mempelajari pola dan hubungan antara lokasi barang, waktu pengambilan, dan faktor lainnya sehingga mampu menentukan rute pengambilan yang optimal.
– Storage Location Assignment Problem (SLAP): Menggunakan metode ML, seperti Clustering, ML mampu mengelompokkan produk berdasarkan karakteristik tertentu (misalnya, frekuensi permintaan atau ukuran) dan kemudian menetapkan lokasi penyimpanan yang optimal untuk setiap kelompok.
WMS memegang peran sebagai sumber data untuk algoritma ML. Sumber data yang digunakan dalam penerapan ML di WMS meliputi data historis dari sistem informasi perusahaan dan data peralatan dari sensor IoT. - Predictive Analytics
WMS memberikan data secara terstruktur dan real-time yang menjadi dasar untuk analisis prediktif guna meningkatkan efisiensi operasional di gudang. Analisis prediktif ini dapat digunakan mulai dari pemantauan kondisi peralatan gudang hingga melakukan peramalan permintaan (Chakravartula, 2024).
– Demand Forecasting: Predictive analytics dapat digunakan untuk memprediksi permintaan sehingga memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan tingkat inventaris yang optimal (tidak overstock atau understock).
– Inventory Optimization: Predictive analytics memungkinkan perusahaan menerapkan lean inventory, yaitu pengelolaan penyimpanan yang cukup untuk memenuhi permintaan tanpa adanya surplus yang tidak perlu.
– Predictive Maintenance: Analisis kondisi mesin mampu memberikan penjadwalan proaktif dan memprediksi kapan mesin atau peralatan kemungkinan akan rusak berdasarkan pola historis.
- Real Time Visibility
Teknologi yang diterapkan pada smart warehousing memberikan keuntungan yang besar dalam pemanfaatan WMS. Teknologi seperti RFID dan barcode memberikan data secara real-time sehingga operator dapat memantau status inventaris, lokasi barang, dan progres operasional setiap saat. Sebagai contoh:
WMS biasanya terintegrasi dengan teknologi seperti pemindai barcode dan RFID untuk melacak item. Ketika pekerja memindai barang atau tag, sistem menunjukkan lokasi dan jumlah barang yang ada di gudang. WMS juga menyediakan dasbor yang dapat menampilkan tingkat stok terkini untuk setiap barang beserta lokasinya di dalam gudang (seperti rak atau bin).
*****
Referensi
Brush, K. (2019, August). Smart Warehouse. Retrieved from techtarget: https://www.techtarget.com/iotagenda/definition/smart-warehouse#:~:text=A%20smart%20warehouse%20is%20a,operations%20previously%20performed%20by%20humans.
Chakravartula, P. (2024, April 10). How can predictive analytics transform your warehousing operations? Retrieved from Linkedin: https://www.linkedin.com/advice/0/how-can-predictive-analytics-transform-your-gk8if
Drzewinski, B. (2023, November 28). 4 types of warehouse management systems (WMS). Retrieved from Desmart: https://desmart.com/logistics-software/4-types-of-warehouse-management-systems-wms/
Furlan de Assis, R., & dkk. (2024). Machine Learning in Warehouse Management: A Survey. Elsevier.
Jarasuniene, A., Ciziuniene, K., & Cereska, A. (2023). Research on Impact of IoT on Warehouse Management. Sensors.
Makuvaza, T. (2013, May 30). Warehouse Management System. Retrieved from academia: https://www.academia.edu/25853938/Warehouse_Management_System
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel Mengenal WMS Jenis, Fungsi, dan Perannya dalam Smart Warehousing (232.5 KiB, 32 hits)
You must be logged in to post a comment.