
Pemerintah diminta tidak terburu-buru menerapkan kebijakan zero ODOL (Over Dimension Overloading), meski begitu kebijakan ini patut ditunggu karena memberikan solusi yang jelas.
Pakar Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, mengatakan wacana penegasan kebijakan Zero ODOL berulang kali disampaikan namun belum ada kebijakan pasti. “Wacana ini sudah berulang dikemukakan tapi nggak pernah teralisasi karena pemerintah tidak memiliki solusi yang jelas,” kata Trubus Rahadiansyah di Jakarta, Kamis (15/05/2025).
Trubus menilai bahwa kebijakan tersebut selama ini hanya menjadi wacana politik tanpa realisasi yang konkret. Dia mengatakan, pelarangan truk ODOL memang penting untuk keselamatan jalan dan perlindungan infrastruktur, namun harus diiringi solusi nyata bagi para pelaku usaha logistik.
“Kalau ODOL dihapuskan, harus dijawab: Mereka (logistik) diangkut pakai apa? Sebab ODOL itu ada karena efisiensi biaya. Kalau dilarang begitu saja, maka ongkos logistik naik, dan pada akhirnya harga barang di pasaran juga ikut naik,” tegasnya.
Dia melanjutkan, kenaikan ongkos logistik pada akhirnya akan ditanggung oleh masyarakat sehingga terkesan publik dipaksa menerima keadaan kenaikan harga barang akibat ongkos angkut yang tinggi.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://investor.id/business/397636/peta-jalan-zero-odol-beri-kepastian-ongkos-logistik#goog_rewarded
Salam,
Divisi Informasi