Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan program revitalisasi tambak idle di Pantura akan menjadi penopang pertumbuhan industri hilir perikanan di Pulau Jawa. Ketersediaan bahan baku ikan menjadi kunci majunya industri hilir perikanan.
“Bayangkan satu pabrik kecil di sini butuh 3.600 ton tilapia setiap tahun, tapi tidak bisa dipenuhi. Tentu yang menjadi concern adalah bagaimana sisi hulu betul-betul bisa disiapkan dengan baik,” ungkap Menteri Trenggono dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin, 30 Desember 2024.
KKP akan menjalankan program revitalisasi tambak mangkrak di wilayah Pantura Jawa seluas 78 ribu hektare secara bertahap. Pelaksanaan tahap awal dilaksanakan tahun 2025 menyasar sekitar 20 ribu hektare tambak mengkrak yang berada di lahan milik pemerintah. Jenis ikan yang dikembangkan adalah nila salin.
Menurutnya, nila salin menjadi pilihan karena memiliki survival rate tinggi, harga jualnya juga tinggi, dapat diolah menjadi beragam produk turunan, serta sudah dilakukan pengembangan budi daya secara modern melalui program modeling di Karawang, Jawa Barat.
“Pasarnya sendiri menurut data, menurut riset, market riset yang kita terima itu sekitar 23 miliar Dollar (di tahun 2034),” ungkapnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://rmol.id/amp/2024/12/31/650514/revitalisasi-tambak-pantura-topang-hilirisasi-perikanan-
Salam,
Divisi Informasi