
Jakarta – Indonesia disebut memerlukan sistem registrasi resi gudang yang transparan dan terpercaya, hal ini karena Indonesia memiliki potensi agribisnis dan logistik yang besar. PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), bagian dari Holding BUMN Danareksa, menjawab tantangan ini melalui perannya sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang pertama di Indonesia.
Momentum strategis penguatan ekosistem resi gudang nasional, yang telah mencatat peningkatan mencapai 120% pada tahun 2024 ini diperkuat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT KBI yang dilaksanakan pada Rabu, 25 Juni 2025 di Menara Danareksa.
Direktur Utama PT KBI Budi Susanto mengungkapkan capaian signifikan, yakni Pendapatan dari Penerbitan Resi Gudang melonjak 176% dalam nilai transaksi dengan peningkatan berat komoditas lebih dari 10.000 ton. Sementara itu, volume kontrak berjangka tumbuh 10.5% secara tahunan.
Capaian ini mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar 25.4% dan kenaikan laba bersih 22% year-on-year, didorong terutama oleh ekspansi bisnis kliring dan layanan resi gudang.
Fondasi operasional Sistem Resi Gudang (SRG) PT KBI dimulai pada tahun 2010 dengan platform digital bernama IsWare. Pada tahun 2020, PT KBI lalu mengembangkan pondasi operasional SRG melalui inovasi sistem berbasis blockchain bernama IsWare Next Gen.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7983610/ri-butuh-sistem-resi-gudang-yang-transparan-buat-bisnis-logistik
Salam,
Divisi Informasi