PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur, Sumatera Barat, terus mengimplementasikan model pelabuhan hijau (green port) dengan mendukung pengembangan infrastruktur ramah lingkungan.
Salah satunya dengan melakukan elektrifikasi pada alat-alat bongkar muat di pelabuhan. Elektrifikasi dilakukan pada alat-alat seperti crane dan kendaraan listrik.
“Salah satu wujud komitmen kami dalam implementasi greenport dengan elektrifikasi alat bongkar muat seperti Gantry Jib Crane sehingga dapat menekan biaya operasional konsumsi BBM hingga 25% dan mengurangi tingkat kebisingan serta polusi udara,” ungkap Branch Manager PTP Cabang Teluk Bayur, Fauzi seperti dikutip kumparan dari keterangan tertulis pada Senin (18/11).
Fauzi juga mengungkap Pelabuhan Teluk Bayur juga telah menggunakan oil boom dalam setiap kegiatan bongkar muat curah cair untuk meminimalkan risiko kebocoran sehingga mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan. Hal ini merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan operasi yang aman serta berkelanjutan dengan menerapkan standar ISO 14001 dan Environment, Social, & Governance (ESG). Selain itu, Pelabuhan Teluk Bayur juga melakukan pengelolaan emisi dan polusi karbon dengan dukungan pemerintah, masyarakat dan mitra bisnis.
Pelabuhan ini juga tercatat telah mengimplementasikan sistem operasi Pelabuhan nonpetikemas terintegrasi yang disebut PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose) / PTOS-M yang memudahkan sistem monitoring kegiatan bongkar muat. Langkah ini berdampak pada peningkatan kinerja produktivitas Ton/Ship/Day (T/S/D) dan penurunan port stay yang signifikan.
“Sampai dengan Triwulan III Tahun 2024, PTP Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur telah mencatat peningkatan kinerja produktivitas Ton/Ship/Day (T/S/D) seperti pada komoditas curah kering, yaitu dari 1.999 T/S/D menjadi 2.604 T/S/D atau peningkatan kecepatan layanan di pelabuhan 30 persen. Selain itu, terjadi penurunan port stay atau waktu durasi sebuah kapal berada di pelabuhan. Waktu tunggu kapal di pelabuhan ini berhasil diturunkan dari rata-rata 3 hari menjadi 2 hari, yang berarti peningkatan efisiensi biaya di Pelabuhan bagi pengguna jasa hingga 33 persen,” tulis keterangan tersebut.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://kumparan.com/kumparanbisnis/terapkan-pelabuhan-hijau-produktivitas-ptp-nonpetikemas-teluk-bayur-meningkat-23wEBAEsvhl/3
Salam,
Divisi Informasi