Inovasi untuk Efektivitas Logistik
Editor: Rika Ampuh Hadiguna, Jonrinaldi
Editor In Honorary: Insannul Kamil
Member of Editor: Prima Fithri, Berry Yuliandra, Hadigufri Triha
Cover Designer: Harryadi Sufindra
ISDN: 978-602-6953-01-8
Sistem logistik yang efektif dan efisien adalah tantangan yang harus dihadapi dengan cara-cara yang cerdas dengan dukungan kecakapan yang memadai. Tantangan besar logistik di Indonesia adalah proporsi biaya logistik nasional sekitar 25 persen yang tinggi sekali dibandingkan negara-negara lain di ASEAN. Penyebabnya adalah infrastruktur yang masih belum memadai baik belum efektifnya intermoda transportasi dan interkoneksi antara infrastruktur pelabuhan, pergudangan, dan transportasi. Upaya-upaya yang dilakukan pelaku usaha untuk meningkatkan produktivitasnya menjadi kurang memuaskan apabila infrastruktur kurang mendukung. Tantangan infrastruktur ini telah dijawab oleh pemerintah melalui pengalokasian anggaran dimana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 pagu indikatif yang dianggarkan untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp 290,3 triliun. Apa yang diharapkan dari alokasi anggaran infrastruktur ini? Pada tahun 2015, industri logistik dalam negeri menargetkan pertumbuhan maksimal sebesar 10% menjadi Rp 1.760 triliun. Kondisi infrastruktur telah menjadi konstrain khusus bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan logistiknya. Meskipun sulit, perusahaan-perusahaan tetap mencari jalan untuk beroperasi pada tingkat optimal melalui berbagai strategi yang dianggap efektif dan efisien.
Tantangan logistik nasional harus dipandang sebagai peluang bisnis sehingga rasa optimisme terbangun dengan baik. Inovasi adalah kata kunci yang patut diterjemahkan secara nyata untuk menjawab tantangan logistik nasional menjadi peluang bisnis yang memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup perusahaan. Inovasi adalah proses penterjemahan ide ataupun invensi menjadi barang atau jasa yang bernilai tinggi agar pelanggan berkenan membayarnya. Perbaikan logistik nasional membutuhkan inovasi. Pendidikan, penelitian dan pengembangan bidang logistik menjadi sebuah keharusan untuk menjawab pemenuhan kebutuhan inovasi untuk efektivitas logistik. 7
Darimana perbaikan logistik dapat dimulai? Masalah logistik di Indonesia cukup kompleks dan ill-structured. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional adalah langkah cerdas untuk perbaikan logistik nasional. Adanya peraturan presiden ini telah mengurai kondisi ill-structured menjadi terstruktur dan teridentifikasi sehingga langkah-langkah strategis perbaikan logistik dapat dilakukan lebih efektif dan efisien. Koordinasi yang baik antar regulator dan antar regulator dengan pelaku logistik merupakan kunci sukses lain yang perlu dibangun. Kebutuhan para pelaku logistik dan tantangan global menjadi acuan utama regulator dengan tidak memformulasikan kebijakan yang saling bertentangan. Pada sisi pelaku, keleluasaan ruang gerak pelaku bisnis memang bergantung pada efektivitas regulasi yang diimplementasikan.
Buku Inovasi Untuk Efektivitas Logistik dimaksudkan untuk berkontribusi dalam pembangunan logistik nasional. Buku ini merupakan kumpulan tulisan yang telah dibahas secara komprehensif dalam sebuah Simposium Logistik Indonesia 2015. Ada empat bagian utama dari buku ini, yaitu Perancangan dan Manajemen Logistik, Optimisasi Logistik, Inovasi dalam Logistik dan Penutup. Bagian satu (Perancangan dan Manajemen Logistik) terdiri dari 5 (lima) artikel yang dibagi dalam 5 (lima) bab yaitu Bab 1 tentang kajian mengenai penerapan teknologi pada Sistem Rantai Pasok Industri dengan studi kasus pada Industri Tempe dan Tahu di Kota Medan, Bab 2 tentang perancangan sistem manufaktur menggunakan konsep Enterprise Resource Planning pada Usaha Roti Bandung Bakery, Padang berbasis Web, Bab 3 tentang perancangan sistem informasi pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan metode P (Periodic Review System) dengan studi kasus pada PT. Tiga Laskar Mandiri, Bab 4 tentang perancangan sistem informasi untuk pemantauan posisi kendaraan dan dan Bab 5 tentang bias pada keputusan inventori yang melibatkan intervensi manusia. Bagian dua (Optimisasi Logistik) terdiri dari 4 (empat) artikel yang dibagi dalam 4 (empat) bab yaitu Bab 6 penentuan alternatif lokasi evakuasi pasca gempa bumi di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Bab 7
tentang pengelolaan persediaan produk Kalsium Karbonat (CaCO3) pada stasiun kernel di PT. Kencana Sawit Indonesia, Bab 8 tentang pengembangan model optimal pengiriman produk gabungan menggunakan peti kemas dalam rantai pasok dua level, dan Bab 9 tentang pengembangan model persediaan Multi-Echelon Fresh Food dengan mempertimbangkan faktor emisi dan kualitas produk. Bagian tiga (Inovasi dalam Logistik) terdiri dari 3 (tiga) artikel yang dibagi dalam 3 (tiga) bab yaitu Bab 10 tentang pengembangan konsep kolaborasi perusahaan ritel dan masyarakat umum dalam meningkatkan efektifitas operasi tanggap darurat bencana di Indonesia, Bab 11 tentang perumusan indikator sistem logistik untuk kota berkelanjutan di Indonesia dan Bab 12 tentang kajian literatur mengenai menjawab tantangan infrastruktur logistik Indonesia untuk mengurai stagnasi inovasi nasional. Bagian empat (Penutup) terdiri dari 1 (satu) artikel penutup yaitu Bab 13 yang merangkum seluruh artikel yang berkontribusi dalam buku ini.
Informasi dan Pemesanan:
Dr. Rika Ampuh Hadiguna
hadiguna10@gmail.com