Oleh: Ir. Berty Argiyantari, M.M. | Trainer & Senior Consultant at Supply Chain Indonesia
Kompetisi dunia global yang semakin ketat, mengharuskan perusahaan lebih jeli dalam memanfaatkan peluang agar tujuan bisnis dapat berjalan jangka panjang. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang akan memenangkan persaingan. Salah satu kunci keberhasilan perusahaan tidak bisa dilepaskan dari strategi procurement yang dijalankan. Procurement adalah proses pengadaan barang dan jasa yang merupakan bagian dari Supply Chain yang memiliki peran kunci sebagai berikut:
- Mendapatkan barang dan jasa sesuai dengan jumlah, waktu dan kualitas yang dibutuhkan
- Mendapatkan barang dan jasa dengan harga yang tepat
- Memastikan mendapatkan layanan terbaik dari supplier
- Mengidentifikasi supplier berkualitas dan inovatif
Secara umum, procurement bertanggung jawab membelanjakan lebih dari 50% dari biaya perusahaan lainnya. Karenanya setiap penghematan belanja menjadi peningkatan laba perusahaan. Tantangannya adalah bagaimana agar procurement dikelola secara efektif supaya bisa mengurangi biaya, meningkatkan kualitas dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya dapat menunjang kinerja bisnis dan memberikan manfaat ekonomi yang optimal bagi perusahaan Oleh karenanya, perlu dilakukan transformasi di bidang procurement agar bisa meningkatkan keunggulan kompetititif perusahaan, yaitu dengan transformasi, dari tactical menuju strategic procurement. Adapun dalam konteks ini, yang dimaksud dengan transformasi adalah perubahan fungsi yang bersifat mendasar dan menyeluruh. Pada tactical procurement, proses pengadaan barang bersifat rutin dan administratif yaitu meliputi aktivitas meminta penawaran ke supplier, menempatkan pesanan dan melakukan monitoring kedatangan. Dalam hal ini, aktivitas yang dilakukan tidak melihat konteks secara luas yaitu enterprise-wide-focus yang mengedepankan perbaikan berkesinambungan. Penekanan lebih kearah harga beli di awal yang murah, kerja sama jangka pendek dan memiliki banyak supplier sehingga mudah untuk beralih dari satu supplier ke supplier lainnya.
Sedangkan dalam strategic procurement, fungsi procurement bergeser ke fungsi lebih strategis, bukan lagi sekedar bagian yang memproses pemesanan material dan bersifat administratif. Supplier tidak hanya merupakan penyedia barang ataupun jasa, namun sebagai mitra strategis perusahaan yang mengarah pada kerja sama jangka panjang untuk menciptakan nilai melalui kolabrasi untuk optimalisasi supply yang menghasilkan keuntungan bersama. Supplierpun dapat merupakan sumber ide yang inovatif untuk menunjang tujuan perusahaan dengan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Keterlibatan supplier pada tahap dini yaitu mulai pada pengembangan spesifikasi produk baru beserta teknologi yang akan digunakan turut menghasilkan produk inovatif yang unggul di pasar.
Dalam strategic procurement, sasaran secara umum yang ingin dicapai yaitu pasokan yang handal, biaya dan modal kerja yang optimal. Pendekatan biaya melalui total cost of ownership yang mengedepankan cross functional teamwork, akan menghasilkan penghematan yang lebih besar dibandingkan dengan tactical procurement.
Download Artikel ini:
Transformasi Procurement dari Tactical Menuju Strategic Procurement 1 (553.7 KiB, 1,083 hits)