REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada tahun anggaran 2021, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengalokasikan program nilai tambah dan daya saing industri. Sekaligus menetapkan fokus pengembangan kegiatan prioritas nasional tahun depan pada setiap sektor manufaktur.
Pada industri agro, salah satu yang menjadi prioritas di antaranya, penyusunan business plan, studi kelayakan dan detail engineering design (DED) industrial vegetable oil atau industrial lauric oil sebagai bahan baku industri green fuel atau B100.
“Melalui sektor agro, kami juga melakukan restrukturisasi mesin industri furniture serta perbaikan rantai pasok industri furnitur untuk satu pusat logistik,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di dalam rapat kerja bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rabu (23/9).
Selanjutnya pada industri kimia farmasi dan tekstil, Kemenperin mendorong pelaksanaan Making Indonesia 4.0 di sektor industri kimia hulu supaya satu rekomendasi kebijakan, fasilitasi pengembangan industri petrokimia di Teluk Bintuni, serta penyusunan satu rekomendasi kebijakan penumbuhan dan pengembangan industri garam industri.
“Demi mendukung substitusi impor di sektor ini, kami fokus melakukan percepatan substitusi impor bahan baku industri semen keramik dan pengolahan bahan galian non logam,” jelas dia.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://republika.co.id/berita/qh45m0370/2021-kemenperin-fokus-tingkatkan-daya-saing-industri
Salam,
Divisi Informasi