
Ratusan kontainer berisi satu per satu dipindahkan dari kapal MV Intan Daya 4 ke atas truk-truk khusus pengangkut kontainer berwarna hijau pada pertengahan November lalu. Pemandangan yang biasa dijumpai di pelabuhan itu menjadi pemandangan bersejarah ketika terjadi di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur.
Bersejarah karena kapal MV Intan Daya 4 milik PT Maskapai Pelayaran Pulau Laut menjadi kapal pertama yang melakukan bongkar muat di terminal yang mulai dibangun sejak 2010 itu.
kapal Intan Daya 4 datang dari Pelabuhan Perawang, Pekanbaru, Riau, membawa 156 kontainer berisi kertas dan menaikkan 134 kontainer berisi pupuk untuk dibawa ke Jakarta.
Proses bongkar muat berlangsung cepat dan efisien dengan menggunakan alat pengangkut peti kemas dari kapal (ship to share crane/STSC) ke daratan canggih buatan perusahaan di Finlandia. Ada tiga STSC untuk dermaga domestik dan dua STSC untuk dermaga internasional.
Pemimpin proyek bidang pengadaan peralatan Terminal Teluk Lamong, Prasetyadi, seusai acara pembelian peralatan itu pada September tahun lalu, mengatakan, Terminal Teluk Lamong akan menjadi terminal peti kemas tercanggih di Indonesia. Alat yang sama baru dimiliki Amerika Serikat, Spanyol, dan Arab Saudi. Jadi, Indonesia merupakan negara keempat yang memiliki teknologi itu.
Dengan beroperasinya Terminal Teluk Lamong, upaya untuk mengurangi beban di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dapat mulai dilakukan. Pada tahap pertama pembangunan, terminal Teluk Lamong baru dapat menampung 1,6 juta TEU untuk peti kemas dan 10,3 juta ton untuk curah kering. Namun, jika semua tahapan selesai 2030, total kapasitas tampung peti kemas 5,5 juta TEU dan curah kering 20 juta ton.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas,1 Desember 2014