JAKARTA – Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Perindo), Richard Joost Lino, di Jakarta, Kamis (15/1), mengatakan pihaknya akan membangun pelabuhan laut yang besar di Sorong (Papua), di Kijing (Kalimantan Barat), dan satu lagi di Sumatra Selatan. Pembangunan itu terkait dengan pengembangan konsep tol laut tahun ini yang telah dicanangkan Presiden.
Selain itu, pihaknya akan mengembangkan pelabuhan di Cirebon dengan memperdalam dari minus 5 menjadi minus 10. Hal itu agar dermaga sepanjang 700 meter dan 10 ha reklamasi itu bisa menampung industri bahan baku yang pindah ke sana.
Saat ini, biaya logistik mencapai 24,6 persen dari GDP. Besarnya biaya logistik meliputi inventory 8,7 persen, land 8,2 persen, water 2,6 persen, lain-lain 0,8 persen, dan administrasi 4,3 persen. Biaya tersebesar diserap inventory.
Menurutnya, semua orang berpikir biaya transportasi yang tinggi, padahal yang tinggi itu bukan biaya transportasi, melainkan biaya inventory karena adanya ketidakpastian yang membuat pabrik-pabrik itu tidak bisa membuat produksi tepat waktu dan harus menunggu inventory sampai 1,5 bulan.
Dia mencontohkan barang yang distok diam selama 1,5 bulan kemudian ditambah biaya bunga perbankan di atas 12 persen membuat jumlah membengkak. “Ini yang membuat inventory cost tinggi,” tambahnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://www.koran-jakarta.com/?27156-pelindo%20bangun%20tiga%20pelabuhan