Jakarta, Kompas – Implementasi paket kebijakan ekonomi I-XII belum efektif. Ketidakefektifan itu terbukti dari realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi yang masih rendah. Realisasi di sektor rill, tumpang tindih kebijakan, dan konsistensi regulasi menjadi penyebab.
Hal tersebut mengemuka dalam diskusi Solusi Ekonomi Indonesia bertema “Evaluasi Efektifitas Paket Kebijakan Ekonomi I-XII”, yang digelar Radio Pas FM dan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) di Jakarta, Senin (30/5).
Pembicara dalam diskusi itu adalah Deputi Bidang Industri dan Perdagangan Kementrian Koordinator Perkonomian Edy Putra Irawadi, Direktur Indef Enny Sri Hartati, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit, serta Direktur Deregulasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot.
Edy mengakui implementasi paket kebijakan ke sektor rill memang belum optimal. Ke depan pemerintah akan meluncurkan paket kebijakan untuk membangun industri nasional.
Kementrian Koordinator Perekonomian tengah membuat rancangan utama pengembangan industri elektronik, kimia, dan besi-baja. Ketiga industri tersebut akan menjadi industri unggulan Indonesia.
Sumber dan berita selengkapnya :
Kompas, edisi cetak 31-05-2016