JAKARTA (BeritaTrans.com)–Selain dwelling time, pemerintah kini juga memperhatikan lamanya pelayanan untuk penyandaran kapal (waiting time) dan lamanya bongkar muat (berthing time).
” Pasalnya waiting time dan berthing time juga mempengaruhi mahal atau tidaknya biaya logistik nasional,” kata Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, I Nyoman Gede Saputra dalam temu wartawan di Jakarta, Senin (19/12/2016).
Nyoman mengatakan keterlambatan Divisi Pandu memberikan pelayanan untuk menyandarkan kapal dan lamanya bongkar muat barang berujung pada biaya logistik menjadi mahal.
Karena keterlambatan tersebut misalnya bisa berdampak pada importir harus membayar demorage kontainer (denda keteterlambatan pengembalian petikemas) dan demorage penggunaan kapal carter yang pada akhirnya menjadikan biaya logistik mahal, kata Nyoman.
Untuk mempersingkat waiting time, kata Nyoman, Sekarang tengah dibahas usul pihak pelayaran agar di Pelabuhan Tanjung Priok dibangun dua tempat pemannduan yaitu di sebelah barat dan timur, ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://beritatrans.com/2016/12/19/nyoman-waiting-time-berthing-time-ikut-pengaruhi-biaya-logistik/
Salam,
Divisi Informasi