JAKARTA — Peluang perusahaan rintisan atau startup logistik asal Indonesia untuk bersaing di level Asia Tenggara dinilai masih terbuka lebar.
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan startup logistik lokal harus menyiapkan infrastruktur dan jaringan terlebih dahulu. Menurutnya, infrastruktur yang wajib dimiliki adalah pergudangan dan teknologi informasi (TI). Khusus untuk jaringan, dia menyatakan perusahaan rintisan minimal punya di 10 kota besar di Indonesia.
“Jadi harus ada penguatan infrastruktur dan jaringan di dalam negeri dulu,” katanya kepada Bisnis, Jumat (21/7).
Nantinya, pergudangan tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang, tetapi sebagai tempat pengemasan produk dan pengiriman ke tangan konsumen.
Dia menegaskan pengiriman bukan hanya untuk konsumen dalam negeri tetapi juga luar negeri. Menurutnya, salah satu kelebihan negara yang industri logistiknya maju di Asean adalah dalam hal kemasan produk sehingga menambah nilai jual.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Senin, 24 Juli 2017
Salam,
Divisi Informasi