Bisnis.com, JAKARTA – Pakar maritim Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Saut Gurning, mengusulkan agar orientasi anggaran program Tol Laut bergeser pada belanja operasional (opex) ketimbang belanja modal (capex) dengan tujuan meningkatkan konektivitas.
Dia menjelaskan bahwa pemerintah harus mulai mengurangi intervensi atau keterlibatan dengan tidak lagi menambah aset, misalnya melakukan pengadaan kapal untuk armada Tol Laut.
“Pemerintah tidak perlu lagi [membangun kapal tol laut] karena jadi bingung mengurus ship management. Kalau dengan anggaran berbasis APBN, mau docking, harus menunggu anggaran datang. Belum lagi persoalan kapal delay karena sedang docking,” katanya kepada Bisnis, pekan lalu.
Seperti diketahui, sejak 2015 pemerintah membangun 100 unit kapal pendukung tol laut, yang terdiri atas 60 unit kapal perintis, 15 unit kapal kontainer, 20 unit kapal rede, dan 5 kapal ternak, termasuk juga kapal-kapal pelayaran rakyat.
Menurut Saut, lebih baik anggaran tol laut dialihkan sepenuhnya untuk subsidi biaya operasional kapal dan subsidi sewa kontainer. Dia mengusulkan, urusan pengadaan kapal dan peralatan bongkar muat sebaiknya diserahkan kepada swasta. Investasi asing sebaiknya juga diundang untuk masuk ke bisnis galangan kapal sehingga kapal tidak perlu mengantre untuk docking.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190415/98/911860/pemerintah-harus-segera-kurangi-intervensi-di-program-tol-laut
Salam,
Divisi Informasi