Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengingatkan para pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan di Tanah Air bahwa ekspor komoditas perikanan ke Republik Rakyat China saat ini terbuka luas.
“Saat ini Tiongkok mulai recovery dari resesi dan terbuka lebar peluang pasarnya,” kata Sekretaris Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BIKPM) KKP Hari Maryadi dalam rilis di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 13 September 2020.
Terkait ekspor perikanan, kata Hari, hasil perikanan Indonesia sudah diterima di 158 negara di dunia dan salah satu pasar terbesarnya yakni China. Selain itu, setidaknya ada 664 Unit Pengolahan Ikan (UPI) terdaftar sebagai eksportir di negara tersebut.
Berdasarkan data dari China Custom Data, kata Hari, Indonesia berada di peringkat ke-4 sebagai eksportir hasil perikanan tertinggi ke Negeri Tirai Bambu periode Januari-Mei 2020. “Kinerja sektor perikanan di semester 1 tahun 2020 menunjukkan grafik yang menggembirakan, seperti kenaikan nilai ekspor tercatat 6,9 persen atau senilai US$ 2,4 miliar dibanding periode yang sama di tahun 2019. Sedangkan nilai impor semester 1 Tahun 2020 sebesar US$ 0,2 miliar atau turun 5,9 persen dibanding periode yang sama di tahun 2019,” ucapnya.
Selain itu, menurut data BPS membuktikan neraca perdagangan sektor kelautan dan perikanan pada semester 1 tahun 2020 mengalami surplus US$ 2,2 miliar atau naik 8,3 persen dibandingkan semester 1 tahun 2019.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.tagar.id/pemerintah-peluang-ekspor-perikanan-ke-china-besar
Salam,
Divisi Informasi