Jakarta-Perempuan semakin memegang peranan penting dalam ekosistem pertanian dan pangan. Hal tersebut dilihat dari tumbuhnya kontribusi perempuan di tahapan rantai pasok industri pangan seperti budidaya dan pendistribusian (sektor UMKM).
Namun demikian eksistensi perempuan di sektor pertanian dan pangan bukan tanpa tantangan, maka diperlukan langkah strategis untuk menjaga dan meningkatkan akses perempuan sehingga dapat terus berkontribusi bagi pembangunan pertanian dan kesejahteraan rumah tangga terutama di daerah pedesaan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Supply Chain Management (SCM) dan Teknologi Informasi (TI) ID Food Bernadetta Raras, usai menjadi pembicara dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain yang diadakan di Hanoi Vietnam.
Menurutnya, besarnya peran perempuan di sektor pertanian dan pangan tersebut seiring dengan pertumbuhan petani dan pelaku UMKM perempuan di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, Indonesia memiliki sebanyak 30% petani perempuan dari total 27,5 juta petani. Jumlah ini meningkat dari tahun 2019 yang berada di angka 24% dari total 24 juta petani.
Sedangkan di sektor hilir, menurut data BPS tahun 2022, Indonesia memiliki persentase pengusaha perempuan 53% atau lebih tinggi dari pengusaha laki-laki sebesar 47%. Jumlah ini di atas negara-negara lain di Asia Pasifik, seperti Filipina sebesar 52,1%, Vietnam 49,2%, dan Thailand 37,9%.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.agrofarm.co.id/2024/04/bicara-di-forum-apec-id-food-sampaikan-inisiatif-strategis-peningkatan-akses-petani-dan-umkm-perempuan-di-sektor-pangan/
Salam,
Divisi Informasi