Agrofarm.co.id, Surabaya–Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi menggelar Indonesia Tuna Investment and Business Forum (ITIBF) di Surabaya, Jawa Timur. Dalam forum tersebut, KKP harap ada investasi budidaya ikan tuna untuk jaga keberlanjutan.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo mengatakan, pembudidayaan tuna (tuna farming) menjadi suatu keharusan di masa depan.
Berdasarkan data produksi FAO, pada tahun 2022 jumlah produksi tuna hasil budidaya (marine culture) sebesar 72 ribu ton yang berasal dari Jepang (28,3%), Malta (21,9%), Spanyol 18,2%), Australia (11,5%), Meksiko (8,7%), dan Turki (5,4%) dengan jenis ikan Pacific bluefin tuna, Atlantic bluefin tuna, dan Southern bluefin tuna.
Dengan potensi sumber daya tuna Indonesia yang cukup besar, investasi usaha perikanan tuna selama 5 tahun (2018-2022) sebesar Rp1,27 triliun dinilai masih sangat kecil, dan saat ini hanya terbatas penangkapan, pengolahan, dan pemasaran, sedangkan investasi untuk budidaya masih belum ada.
“Untuk itu kami mengundang perwakilan Duta Besar dan mitra dagang Negara Sahabat serta Para Investor untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia, khususnya komoditas tuna,” terang Dirjen PDSPKP KKP Budi Sulistiyo usai membuka ITIBF 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/6/2024).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.agrofarm.co.id/2024/06/jaga-keberlanjutan-kkp-genjot-investasi-budidaya-ikan-tuna/
Salam,
Divisi Informasi