KOMPAS.com – Sektor e-commerce di Asia Tenggara, tak terkecuali di Indonesia, masih berpeluang tumbuh di tengah gejolak perekonomian global akibat gangguan supply chain yang disebabkan konflik geopolitik.
Laporan e-Conomy SEA 2023 mencatat bahwa sektor e-commerce di Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh dengan total gross merchandise value (GMV) senilai 186 miliar dollar AS pada 2025.
Angka ini naik 139 miliar dollar AS atau 33,8 persen jika dibandingkan 2023. Proyeksi serupa juga terjadi di Indonesia dengan kenaikan GMV sebesar 15 persen, yakni dari 62 miliar dollar AS pada 2023 menjadi 82 miliar dollar AS pada 2025.
Pada 2030, e-commerce pun diprediksi akan tetap berkinerja positif dengan GMV lebih kurang 160 miliar dollar AS. Adapun GMV ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan diproyeksikan tumbuh jadi 210 miliar dollar AS hingga 360 miliar dollar AS.
Optimisme di sektor e-commerce cukup beralasan. Selepas 2021, laporan McKinsey menyebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kesembilan sebagai negara dengan nilai e-commerce terbesar di dunia. Tahun-tahun itu disebut McKinsey sebagai “booming Indonesia’s e-commerce market”.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://money.kompas.com/read/2024/08/15/164114126/wajah-baru-sektor-e-commerce-fokus-pada-strategi-jangka-panjang-untuk-tumbuh?page=1
Salam,
Divisi Informasi