Persaingan e-commerce Indonesia berpotensi makin ketat di tengah merebaknya isu kedatangan platform asal China yakni Temu.
Sebagai informasi, Temu telah diluncurkan di Amerika Serikat (AS) sejak September 2022 oleh PDD Holdings yang merupakan perusahaan asal China. Platform ini memiliki model bisnis berupa penjualan barang langsung dari produsen atau manufaktur menuju konsumen akhir, tanpa melalui perantara atau distributor.
Meski popularitasnya tinggi, Temu juga menimbulkan kontroversi di berbagai negara lantaran harga jual produk-produk di platform tersebut jauh lebih murah dibandingkan loka pasar lainnya. Sejauh ini, Pemerintah Indonesia tidak memberi izin bagi Temu untuk beroperasi di Tanah Air karena dapat mengancam eksistensi para pelaku UMKM.
Sampai saat ini pasar e-commerce Indonesia masih didominasi oleh nama-nama besar seperti Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop.
Mengacu pada laporan Momentum Works, Shopee berkontribusi sebesar 40% terhadap total Gross Merchandise Value (GMV) e-commerce Indonesia yang berjumlah US$ 53,8 miliar pada 2023.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://industri.kontan.co.id/news/bisnis-e-commerce-indonesia-makin-ketat-di-tengah-rumor-ekspansi-temu
Salam,
Divisi Informasi