Ekspor dan impor Indonesia diperkirakan melesat pada September. Namun neraca perdagangan masih surplus, yang bakal menjadi surplus selama 53 bulan beruntun.
Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode September pada 15 Oktober esok hari.
Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 16 ekonom/analis menghasilkan median proyeksi pertumbuhan ekspor September sebesar 8% year-on-year (yoy). Lebih tinggi ketimbang pertumbuhan Agustus yang sebesar 7,13% yoy.
Lonjakan harga komoditas sepertinya menjadi penyebab lonjakan ekspor Indonesia. Dalam sebulan terakhir, harga batu bara melesat 8,14% secara point-to-point.
Sementara harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) meroket 15,05% dalam sebulan ini.
Batu bara dan CPO merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia. Nilai ekspor bahan bakar mineral (yang didominasi batu bara) mencapai US$ 30,04 miliar pada Januari-Agustus. Porsinya mencapai 16,07% dari total ekspor non-migas.
Sumber dan berita selengkapnya:
Ekspor-Impor RI Diramal Naik di September, Neraca Masih Surplus – Market – Page 2 (bloombergtechnoz.com)
Salam,
Divisi Informasi