JAVA Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, berupaya menghadirkan kawasan industri yang terintegrasi. Hal ini seiring dengan pesatnya perkembangan industri di Indonesia, sektor logistik nasional diharapkan dapat mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi pada tahun-tahun mendatang.
Sebelumnya, PT Freeport Indonesia telah meresmikan produksi smelter tembaga di JIIPE dengan nilai investasi Rp56 triliun pada 23 September 2024. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas memproyeksikan adanya potensi pendapatan negara Rp80 triliun setiap tahunnya dari produksi yang dihasilkan oleh smelter tembaga single line di Gresik, Jawa Timur.
“Kawasan Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, memberikan sejumlah keuntungan bagi kami (Freeport), terutama dari segi fasilitas. Ini menjadi salah satu aspek utama yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan JIIPE Gresik sebagai lokasi smelter,” ujar Tony dalam keterangan resminya, kemarin.
Aspek itu, sambungnya, berupa kesiapan lahan, perizinan, administrasi, dan dukungan infrastruktur, dari mulai pelabuhan, jalan, area laydown, ketersediaan utilitas, pasokan listrik, gas, dan air hingga pengolahan limbah.
Pihaknya juga mengkaji dari aspek ekonomi dan kemudahan jangkauan bagi para off takers. Tony juga menyoroti status kawasan ekonomi khusus (KEK) dalam hal teknologi dan manufaktur yang diperoleh JIIPE Gresik.
“Tentunya kami bisa mendapatkan banyak hal. Termasuk fasilitas insentif untuk KEK. Kami bisa mendapatkan sebagai tambahan dari fasilitas seperti yang disyaratkan dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK),” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Ekosistem Logistik Industrial Terpadu Percepat Arus Barang
Salam,
Divisi Informasi