
Kekhawatiran akan perang dagang 2.0 usai Donald Trump menduduki kursi Presiden AS terus muncul dan berdampak terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia.
Kepala Ekonom PT Bank Permata, Tbk. (BNLI), Josua Pardede, memprediksikan surplus perdagangan Januari 2025 masih akan melanjutkan tren 56 bulan berturut-turut, namun akan menyusut lebih lanjut dari bulan sebelumnya.
Dirinya memperkirakan surplus neraca dagang menyempit dari US$2,24 miliar pada Desember 2024 menjadi US$1,76 miliar pada Januari 2025.
“Didorong oleh normalisasi harga komoditas, meningkatnya kekhawatiran perang dagang, dan pelemahan ekonomi global,” tuturnya, Minggu (16/2/2025).
Josua menjelaskan kondisi perdagangan global yang menurun tercermin dari Baltic Dry Index yang menunjukkan tren penurunan yang signifikan pada Januari 2025.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20250216/9/1839983/was-was-perang-dagang-trump-20-surplus-neraca-dagang-diprediksi-makin-sempit
Salam,
Divisi Informasi