
Pemerintah Kabupaten Sikka terus memperkuat sistem rantai dingin guna mendukung bisnis perikanan di wilayah tersebut. Dengan prinsip utama menjaga mutu ikan sejak ditangkap hingga dikonsumsi, rantai dingin menjadi elemen penting dalam memastikan kualitas tetap terjaga.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sikka, Paulus Hilarius Bangkur, S.Pi.,M.Pi, kepada RRI di Florata Pagi Ini, Jumat (21/2/2025), menjelaskan bahwa pemerintah telah membangun empat unit pabrik es di beberapa sentra nelayan. “Kami memiliki empat pabrik es milik pemerintah yang masing-masing berkapasitas 10 ton per hari. Keempatnya tersebar di Kecamatan Talibura, Alok, Alok Barat, dan Paga,” ujarnya.
Selain pabrik es milik pemerintah, terdapat pula empat unit pabrik es milik swasta yang turut mendukung kebutuhan nelayan serta industri perikanan di Sikka. “Pabrik-pabrik es ini berperan penting dalam menjaga kualitas ikan sehingga harga jual tetap stabil di pasaran,” tambah Paulus.
Lebih lanjut, Paulus mengungkapkan bahwa Kabupaten Sikka telah menjadi sentra bisnis perikanan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ikan hasil tangkapan nelayan tidak hanya dipasarkan di wilayah Flores, tetapi juga dikirim ke Sumba, Kupang, dan Pulau Timor. Selain itu, perdagangan antar-pulau juga mencakup daerah seperti Denpasar, Makassar, Surabaya, dan Jakarta. Bahkan, beberapa produk perikanan dari Sikka telah diekspor ke Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, dan Yunani melalui pelabuhan di Bali dan Jakarta.
“Kami mencatat bahwa ikan dari Sikka telah menembus pasar internasional, termasuk Eropa dan Asia. Namun, kendala utama kami adalah belum adanya pelabuhan ekspor di wilayah ini,” jelasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
RRI.co.id – Pemerintah Kabupaten Sikka Perkuat Rantai Dingin untuk Dukung Bisnis Perikanan
Salam,
Divisi Informasi