
SHNet, Jakarta-Pelarangan terhadap truk sumbu 3 saat Lebaran yang terlalu lama sangat memberatkan dan merugikan industri logistik. Seharusnya, dari pengalaman lebaran-lebaran sebelumnya, metode pelarangan itu sudah bisa dibuat secara selektif dan hanya diterapkan pada saat puncak Lebarannya saja.
Hal itu disampaikan Senior Consultant Supply Chain Indonesia, Sugi Purnoto, menyikapi waktu pelarangan truk sumbu 3 yang ditetapkan Pemerintah menyambut Lebaran, yaitu dari 27 Maret hingga 7 April 2025. Menurutnya, penetapan pelarangan truk sumbu 3 selama Lebaran itu tidak bisa hanya mengikuti pola Lebaran tahun-tahun sebelumnya mengingat pembangunan jalan tol juga sudah semakin bertambah.
Jadi, lanjutnya, kebijakan pelarangan saat Lebaran tahun ini harus mulai selektif lagi dilakukan dengan mempertimbangkan siklus psikologi saat jatuhnya Lebaran. Sehingga, lamanya pelarangan yang ditetapkan itupun batasannya berbeda dari aturan-aturan yang berlaku pada lebaran-lebaran sebelumnya. “Jadi, tidak boleh hanya mengcopy paste aturan dari Lebaran sebelumnya. Tapi, harus dianalisa lagi mengingat jumlah jalan tol yang dibangun juga sudah bertambah. Hal ini untuk mengurangi kerugian yang dialami industri karena terlalu lamanya pelarangan itu diberlakukan,” ujarnya.
Dia menuturkan jika melihat siklus Lebaran tahun ini di mana pada Jumat, 29 Maret 2025 itu ada hari libur Nyepi, dan Lebaran jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 atau awal minggu, kemungkinan orang mudik setelah Lebaran itu akan berkurang drastis atau hanya sekitar 20 persen saja dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan tahun sebelumnya itu lebarannya jatuh pada tengah minggu.
Jadi, lanjutnya, harus dibuat kalkulasi lagi, jangan sampai kebijakan pelarangan itu kemudian mengorbankan kegiatan logistik yang posisinya sangat besar dibutuhkan masyarakat. Dia mencontoh seperti air minum dalam kemasan (AMDK) yang tidak banyak stoknya di mini market. “Kalau distribusinya terhambat dari tanggal 27 Maret 2025 hingga 8 Maret 2025 nanti, stok di minimarket itu kan bisa kosong. Kita mau minum apa nanti? Apalagi sudah banyak masyarakat khususnya di Jakarta yang nggak minum air rebusan lagi,” ucapnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.sinarharapan.net/sci-sarankan-waktu-pelarangan-truk-sumbu-3-saat-lebaran-harus-selektif/
Salam,
Divisi Informasi
You must be logged in to post a comment.