
SURABAYA – Sistem sandar dan bongkar muat terjadwal atau window system di Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak memprioritaskan kapal dari Indonesia timur guna menekan ongkos logistik di kawasan itu.
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III, Prasetyadi mengatakan potensi kargo jalur pelayaran dari dan ke kawasan Indonesia timur cukup tinggi. Namun, tak banyak pelabuhan yang melayani dengan sistem sandar terjadwal pasti.
Pengembangan Terminal Teluk Lamong di kawasan Tanjung Perak memang bertujuan menekan waktu tunggu kapal yang bisa sampai 5 hari untuk pelayaran domestik dan 3 hari untuk pelayaran internasional. Sedianya, terminal yang dilengkapi dermaga sepanjang 500 meter itu mulai beroperasi Mei 2014.
E-PAYMENT
PT Terminal Teluk Lamong akan menerapkan sistem pembayaran elektronik atau e-payment saat operasional dermaga yang dijadwalkan diuji coba pada Mei 2014.
Direktur Umum dan Keuangan PT Terminal Teluk Lamong Hariyana mengatakan sistem pembayaran biaya terminal nantinya menggunakan pola elektronik, sehingga transaksi pembayaran kapal dan bongkar muat peti kemas mengandalkan teknologi informasi.
Hariyana menguraikan arus pembayaran berbasis elektronik dengan sistem host to host sudah bekerja sama dengan sejumlah bank, antara lain Bank Mandiri, CIMB Niaga, BPD Jawa Timur, Bank Permata dan HSBC. “Bila ada bank lain yang hendak terlibat kami sangat terbuka,” tambahnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 3 April 2014