MAKASSAR – Jalur pelayaran internasional atau direct call di Pelabuhan Makassar diperkirakan hanya mampu bertahan hingga akhir tahun ini seiring dengan permasalahan muatan balik yang cenderung tidak seimbang.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan mengatakan ketidakseimbangan muatan atau imbalance cargo masih menjadi momok bagi perusahaan pelayaran global dalam melayani pelayaran langsung melalui Makassar.
Kondisi tersebut dipicu oleh pengembangan infrastruktur pelabuhan yang cenderung timpang dibandingkan dengan penguatan fasilitas rantai pasok secara menyeluruh di Sulawesi Selatan.
“Jika tidak segera ada dibenahi, direct call Makassar tinggal menunggu waktu [ditutup] hanya bertahan paling lama setahun, sama dengan Bitung yang lebih dulu ditutup [direct call-nya] karena persoalan imbalance cargo,” katanya di Makassar, Kamis (18/2).
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 19 februari 2016