JAKARTA- Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) dan Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama mengkaji penerapan konsep logistik perkotaan di Indonesia.
Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan ada lima kota yang dipilih sebagai objek kajian yaitu Medan, Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, dan Makassar. Lokasi tersebut dipilih atas dasar kompleksitas logistik dan geografis.
“Melalui kerjasama ini, kita berharap agar terjadi sinergi peran industri, universitas, dan pemerintah dalam membangun sebuah urban logistik yang bukan hanya efektif dan efisien, namun juga ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sementara kami fokus di lima kota. Alasannya karena kota-kota tersebut kompleksitasnya tinggi dan mewakili Sumatera, Jawa, Bali, dan Indonesia Timur,” ujar Yukki di Jakarta, Senin (13/11).
Yukki menyebutkan, saat ini industri logistik dalam negeri tengah dihadapkan pada beragam permasalahan yang mendesak untuk diselesaikan. Seperti, terbatasnya area perkotaan sebagai wilayah kegiatan, kemacetan, kompetisi pemakaian ruang antara angkutan penumpang dan barang, serta terbatasnya fasilitas untuk konsolidasi dan dekonsolidasi barang.
“Tantangan ke depan dalam logistik perkotaan adalah bagaimana kerjasama pemerintah, akademisi, dan industri bersinergi dalam merancang dan mengelola pengiriman dan penerimaan barang dari kota yang mampu adaptasi demand consumer,” imbuh Yukki yang kini juga Ketua Asean Federation of Forwarders Associations (AFFA) tersebut.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi