JAKARTA — Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia meyakini pada 2019 biaya logistik bisa turun menjadi 19% dari produk domestik bruto.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan proyeksi tersebut bisa tercapai mengingat sejumlah proyek infrastruktur bakal rampung sebelum 2019.
“Dari hasil kajian yang kami lakukan sangat memungkinkan [turun menjadi 19%]. Tetapi ini kerja besar yang tidak mudah dilakukan,” katanya kepada Bisnis, Kamis (26/10).
Menurutnya, perlu komitmen semua pihak agar angka tersebut bisa tercapai. Bukan hanya pemerintah tetapi juga pelaku usaha.
Untuk tahun depan, Yukki memprediksi biaya logistik bakal ada di kisaran 22% terhadap produk domestik bruto (PDB) jika masih bertumpu pada infrastruktur yang ada sekarang
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, Jum’at, 27 Oktober 2017
Salam,
Divisi Informasi