
Oleh: Joni G. A. Selayan, M.M., CDP.
Senior Consultant
Supply Chain Indonesia
Transportasi udara merupakan tulang punggung mobilitas modern, memungkinkan konektivitas yang cepat dan efisien antarwilayah. Di Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, peran transportasi udara menjadi krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan interaksi sosial. Aksesibilitas yang tinggi melalui jalur udara tidak hanya mempercepat mobilitas penduduk, tetapi juga meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa di berbagai sektor.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan analisis pasar yang dilakukan oleh International Air Transport Association (IATA) pada Desember 2024, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang dan volume barang yang diangkut melalui udara sepanjang tahun 2024. Tren ini mencerminkan peningkatan permintaan terhadap layanan transportasi udara, baik untuk kebutuhan domestik maupun internasional.
Kajian ini mengandalkan data sekunder yang diperoleh dari laporan resmi BPS dan analisis pasar IATA. Data yang dianalisis mencakup jumlah penumpang serta volume kargo yang diangkut melalui jalur udara, baik dalam negeri maupun luar negeri, serta perbandingan pertumbuhan dari tahun ke tahun. Kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai perkembangan sektor transportasi udara di Indonesia dan implikasinya terhadap perekonomian nasional.
Perkembangan Transportasi Udara di Indonesia: Tren Penumpang dan Angkutan Barang pada 2024
Transportasi udara di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan sepanjang 2024, ditandai dengan peningkatan jumlah penumpang dan volume barang yang diangkut. Tren ini mencerminkan pemulihan mobilitas pascapandemi serta peningkatan aktivitas perdagangan dan pariwisata. Peningkatan ini menunjukkan peran strategis transportasi udara dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, memperkuat konektivitas, dan mempercepat distribusi barang di seluruh wilayah Indonesia.
1. Peningkatan Penumpang Angkutan Udara Domestik
Pada Desember 2024, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat mengalami kenaikan signifikan sebesar 19,29% dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai 5,9 juta orang. Sepanjang periode Januari-Desember 2024, total jumlah penumpang domestik mencapai 63,7 juta orang, meningkat 1,76% dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan ini menandakan pemulihan mobilitas dalam negeri setelah pandemi serta semakin aktifnya kegiatan ekonomi. Faktor utama yang mendorong tren positif ini meliputi meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap perjalanan udara, promosi tiket oleh maskapai, serta pemulihan berbagai sektor seperti pariwisata dan bisnis yang bergantung pada transportasi udara.
2. Tren Penumpang Angkutan Udara Internasional
Pada Desember 2024, jumlah penumpang tujuan luar negeri meningkat 9,76%, mencapai 1,7 juta orang. Secara kumulatif, sepanjang Januari-Desember 2024, jumlah penumpang internasional mencapai 19,0 juta orang, mencatatkan pertumbuhan 21,46% dibandingkan tahun sebelumnya.
Lonjakan ini menunjukkan meningkatnya minat masyarakat untuk bepergian ke luar negeri, baik untuk tujuan pariwisata, bisnis, maupun perdagangan. Selain itu, pembukaan kembali berbagai rute penerbangan internasional serta kebijakan visa yang lebih fleksibel dari beberapa negara turut mendukung tren kenaikan ini.
3. Pertumbuhan Angkutan Barang Melalui Udara
Sektor angkutan barang juga mengalami pertumbuhan signifikan. Pada Desember 2024, jumlah barang yang diangkut melalui angkutan udara domestik meningkat 9,82% menjadi 61,5 ribu ton. Selama periode Januari-Desember 2024, volume angkutan barang mencapai 666,4 ribu ton, naik 9,07% dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan industri logistik serta meningkatnya kebutuhan akan layanan pengiriman yang cepat dan efisien. Sektor e-commerce yang terus berkembang pesat, menjadi salah satu pendorong utama lonjakan angkutan barang udara, terutama untuk pengiriman barang dengan waktu tempuh yang sensitif.
4. Analisis Pasar IATA Desember 2024
Laporan IATA untuk Desember 2024 menunjukkan pertumbuhan positif dalam industri penerbangan global. Pendapatan industri penumpang meningkat, dengan faktor beban penumpang mencapai rekor tertinggi. Sektor kargo udara juga mencatatkan tren kenaikan permintaan yang berkelanjutan, terutama di kawasan Asia Pasifik. Penurunan harga bahan bakar jet turut berkontribusi pada efisiensi operasional maskapai, sementara pertumbuhan kapasitas dan permintaan kargo mencerminkan peningkatan aktivitas perdagangan global.
a. Perkembangan Penumpang Pesawat
Berdasarkan analisis pasar yang dirilis oleh IATA, industri penerbangan global mencatat pencapaian positif sepanjang 2024. Indikator utama yang mendukung tren ini meliputi:
- Total Pendapatan Industri Penumpang-Kilometer (RPK) meningkat 8,6% secara tahunan (YoY) pada Desember 2024, menutup tahun dengan rekor pertumbuhan.
- Kursi-Kilometer yang Tersedia (ASK) tumbuh 5,6% YoY, sedikit tertinggal dibandingkan pertumbuhan lalu lintas penumpang.
- Faktor Beban Penumpang (PLF) mencapai rekor baru 84,0%, mencerminkan tingginya tingkat keterisian pesawat.
- Lalu lintas domestik naik 5,5% YoY, dengan pertumbuhan terbesar terjadi di Tiongkok, sementara Amerika Serikat menunjukkan permintaan yang kuat untuk perjalanan udara domestik.
- RPK internasional meningkat 10,6% YoY, didorong oleh maskapai di Asia Pasifik dan Eropa, yang menyumbang sebagian besar peningkatan lalu lintas penerbangan.
b. Perkembangan Kargo Udara
Sektor kargo udara juga mengalami per-tumbuhan stabil sepanjang 2024, dengan peningkatan kapasitas dan permintaan yang kuat:
- Permintaan kargo udara global (Cargo Ton-Kilometers/CTK) naik 6,1% YoY pada Desember 2024, menandai pertumbuhan selama 17 bulan berturut-turut.
- CTK internasional meningkat 7% YoY, dengan maskapai penerbangan di Asia memimpin pertumbuhan hingga 11% YoY. Jalur perdagangan Asia-Amerika Utara mengalami kenaikan permintaan kargo tahunan sebesar 8%.
- Kapasitas kargo udara global (Available Cargo Ton-Kilometers/ACTK) tumbuh 3,7% YoY pada Desember 2024 dan meningkat 7,4% dibandingkan 2023.
- Faktor Muatan Kargo Rata-rata (CLF) sepanjang tahun tercatat sebesar 45,9%, mencerminkan efisiensi yang meningkat dalam operasional kargo udara.
- Harga bahan bakar jet turun 14,9% selama enam bulan berturut-turut, sementara hasil kargo udara global meningkat 6,6%, mencerminkan profitabilitas yang lebih tinggi bagi maskapai kargo.

Tren dan Implikasi
Pertumbuhan transportasi udara di Indonesia membawa dampak positif terhadap berbagai sektor, mulai dari ekonomi, konektivitas, hingga perdagangan. Namun, di balik perkembangan ini, terdapat tantangan yang harus diatasi untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan efisien. Berikut adalah beberapa aspek utama yang dipengaruhi oleh peningkatan transportasi udara di Indonesia.
1. Dampak terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Peningkatan jumlah penumpang dan volume barang yang diangkut melalui udara mencerminkan pemulihan ekonomi pascapandemi. Transportasi udara yang efisien berperan penting dalam mendorong sektor pariwisata, perdagangan, dan logistik, yang secara langsung berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan distribusi barang yang lebih cepat, berbagai sektor industri dapat berkembang lebih optimal.
2. Peningkatan Konektivitas dan Aksesibilitas
Bertambahnya jumlah penerbangan domestik dan internasional memperkuat konektivitas antarwilayah dan antarnegara. Hal ini tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam distribusi barang dan memperluas aksesibilitas ke pasar global. Peningkatan konektivitas ini menjadi faktor kunci dalam mempercepat integrasi ekonomi nasional dengan ekosistem perdagangan internasional.
3. Tantangan dalam Pengembangan Infrastruktur
Meskipun tren pertumbuhan transportasi udara menunjukkan prospek positif, sejumlah tantangan infrastruktur masih perlu diatasi. Kapasitas bandara yang terbatas, manajemen lalu lintas udara, dan peningkatan kualitas layanan menjadi faktor krusial yang perlu mendapat perhatian. Pertumbuhan ini memerlukan investasi yang berkelanjutan dalam pengembangan infrastruktur transportasi udara, termasuk ekspansi bandara, modernisasi sistem navigasi udara, serta peningkatan standar pelayanan penumpang dan kargo.
Penutup
Perkembangan transportasi udara di Indonesia sepanjang 2024 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam jumlah penumpang dan volume barang yang diangkut. Tren ini mencerminkan pemulihan ekonomi, serta peningkatan aktivitas perdagangan dan pariwisata. Namun, untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan ini, diperlukan investasi berkelanjutan dalam infrastruktur serta peningkatan kualitas layanan guna mengakomodasi permintaan yang terus berkembang dan meningkatkan daya saing industri transportasi udara nasional.
Referensi
- Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. (2025). Penumpang Angkutan Udara Domestik yang Berangkat pada Desember 2024 Naik 19,29% dari November, Sedangkan Angkutan Barang Meningkat 9,82% Dibanding Bulan Sebelumnya. BPS.
- International Air Transport Association (IATA). (2025). Laporan Tahunan IATA 2024: Peningkatan Permintaan dan Kapasitas Transportasi Udara. IATA.
*****
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel Analisis Perkembangan Transportasi Udara Tahun 2024 (398.2 KiB, 46 hits)