Akhir pekan lalu, ada pemandangan berbeda bertepatan dengan batas akhir waktu pengapalan atau clossing time kontainer ekspor dan bongkar barang impor di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok.
Kepadatan arus kontainer pada proses pengiriman atau delivery sudah tidak terjadi lagi pada Sabtu (6/8) sampai dengan Minggu (7/8) setelah PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II memanfaatkan fasilitas eks Terminal 2 PT Jakarta International Container Terminal (JICT) sebagai fasilitas pendukung (buffer area) truk.
Padahal, kegiatan bongkar muat dan delivery peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok setiap akhir pekan menjadi momok menakutkan bagi sopir dan pengusaha angkutan lantaran kemacetan parah yang terus terulang hingga berpotensi kongesti di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
Suratmin, sopir truk pengangkut peti kemas yang ditemui Bisnis di dekat pintu masuk Terminal 3 Priok, mengatakan selalu cemas jika mendapat order pengangkutan barang setiap akhir pekan. Namun, dia mengatakan pada akhir pekan ini tidak terjadi antrean truk seperti yang dialami sebelumnya.
Dia juga belum mengetahui jika PT Pelindo II menerapkan kebijakan pemanfaatan fasilitas eks Terminal 2-JICT sebagai buffer untuk truk yang hendak masuk Terminal 3 Priok.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Senin, 8 Agustus 2016.
Salam,
Divisi Informasi
Divisi Informasi