MedanBisnis – Belawan. Persaingan bisnis jasa logistik di tanah alir saat ini sangat kompetitif. Bahkan, saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas ASEAN pada akhir 2015 diberlakukan, pertumbuhan industri logistik di tanah air diprediksi terdongkrak.
Kordinator Wilayah Sumatera Asosiasi Logistik Forwader Indonesia (ALFI), Khairul Mahalli kepada MedanBisnis melalui sambungan selular, Jumat (24/7) mengatakan, agar program pemerintah yaitu tol laut bisa berjalan dengan baik, sektor laut dan darat harus bersinergi.
Tol laut bisa berjalan baik jika angkutan laut bersinergi dengan angkutan darat. “Jadi infrastruktur di darat juga harus mendapat perhatian dari pemerintah supaya laut dan darat bersinergi. Jangan kita lupa bahwa sisi darat memegang peranan penting dalam transportasi barang. Untuk itu pemerintah harus memperhatikan kondisi truk angkutan yang sudah tak layak lagi dioperasikan,” kata Khairul.
Dicontohkannya, banyak truk biasa yang digunakan untuk mengangkut peti kemas dari terminal peti kemas Belawan International Container Terminal (BICT). Padahal, truk yang jalannya sudah “onggek-onggek” itu tak layak untuk membawa peti kemas karena tidak punya alat pengaman seperti yang dimiliki truk khusus angkutan peti kemas. Ini yang diharapkan menjadi perhatian pemerintah.
Hal lain yang sampai saat ini belum bisa diperbaiki oleh pemerintah menurut dia, adalah soal angkutan di Pelabuhan Merak Bakauheuni. Dari tahun ke tahun angkutan di pelabuhan ini masih terus bermasalah sehingga mengganggu transportasi angkutan barang.
Sumber dan berita selengkapnya: