JAKARTA – Pelayaran di daerah menyatakan masih kesulitan memperoleh kepercayaan dari pihak perbankan untuk memperoleh pinjaman guna membangun kapal baru pada era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Ketua DPC Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Ternate Rustan Hamzah mengatakan pengusaha kapal masih menyanggupi untuk membayar kredit bank yang kini ditetapkan oleh pemerintah.
Dia menjelaskan berbagai kegiatan loka karya dan forum diskusi yang mempertemukan bank dan pengusaha kapal telah dilakukan. namun, menurutnya, pertemuan itu hanya sekadar seremonial, sedangkan kelanjutan proses kerja sama terkesan lamban.
Budiman, Ketua DPC INSA Tanjung Pinang, menyebutkan banyaknya spekulan dalam menjalankan usaha kapal yang hanya memiliki sedikit kapal.
Menurutnya, hal itu tidak berdampak baik bagi seluruh industri pelayaran yang sudah eksis mengangkut logistik. Dia menuturkan para spekulan itu biasanya berakhir dengan kebangkrutan sehingga mengurangi tingkat kepercayaan perbankan dalam mendukung pengusaha kapal.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 7 Oktober 2015