JAKARTA – Kementerian Perhubungan optimis kongesti di Pelabuhan Tanjung Priok tidak terjadi menjelang Ramadhan dan Lebaran tahun ini menyusul penerapan sistem online dalam pengurusan dokumen di pelabuhan itu.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R. Mamahit mengatakan pihaknya optimis mampu mengantisipasi potensi mengingat pengurusan dokumen untuk pelayaran domestik menggunakan inaportnet dan sistem NSW untuk pelayaran luar negeri.
Kedua sistem tersebut memungkinkan tidak terjadinya pertemuan orang sehingga mempercepat pengurusan dokumen kepelabuhanan.
EFEKTIF
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengharapkan penerapan tarif progresif di Pelabuhan Tanjung Priok bisa menghindari terjadinya penumpukan barang.
Tarif penumpukan peti kemas impor untuk masa progresif di Pelabuhan Tanjung Priok sudah berlaku akhir Januari 2014 yang naik dua kali lipat akan memperlancar arus barang di pelabuhan karena tidak ada lagi pemilik barang yang menimbun barangnya di pelabuhan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 28 Mei 2014