JAKARTA – Pengusaha angkutan barang tidak yakin pembangunan kereta api dan kanal Cikarang Bekasi Laut dapat mengatasi kemacetan di jalan raya dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Gemilang Tarigan, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), mengatakan kapasitas kanal yang dibangun PT Pelabuhan Indonesia II/IPC masih kecil untuk mengangkut kontainer setiap harinya.
Dengan pengangkutan peti kemas dengan kapal tongkang berkapasitas 72-144 TEUs sekali jalan, paparnya, jumlah itu masih sedikit dibandingkan dengan jumlah aktivitas bongkar muat di Tanjung Priok. “Buat kita kecil itu karena kalau 6 juta TEUs dalam satu tahun. Itu ada 18.500 kontainer per hari yang harus diangkut [menuju Tanjung Priok]. Kapasitasnya small, jadi macet tetap pasti,” katanya di Jakarta, Minggu (27/9).
PILIH TERMURAH
Sementara itu, dia menyakini fungsi truk masih tetap menjadi ujung tombak untuk mengangkut kontainer dari dan menuju kanal Cibitung Bekasi Laut (CBL) dan stasiun barang. Dia justru menilai pemanfaatan kanal dan KA pelabuhan akan maksimal jika melewati daerah industri sehingga sarana multimoda logistik dapat terealisasi.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki N. Hanafi mengatakan suguhan tarif yang kompetitif juga seiring dengan pelayanan yang baik dari segi waktu dan bongkar muat.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 28 September 2015
Sumber foto:
cdn.tmpo.co