Badung (ANTARA) – PT Angkasa Pura (AP) I memastikan layanan kargo, termasuk layanan ekspor impor di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, tetap normal dan lancar pada masa seleksi dan pasca seleksi mitra pengelola terminal kargo.
“Terkait kekhawatiran sejumlah perusahaan kargo di Bali bahwa kegiatan ekspor impor tidak dapat dilakukan ketika izin tempat penimbunan sementara (TPS) berakhir, kami memastikan bahwa kegiatan ekspor impor tetap dapat dilakukan,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi, dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Kepastian tersebut disampaikan terkait dengan adanya kekhawatiran dari sejumlah perusahaan kargo di wilayah Bali mengenai kelancaran proses ekspor impor melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Kekhawatiran tersebut muncul akibat isu perpanjangan kerja sama pengelolaan gudang kargo yang hanya berlaku enam bulan, sehingga mitra operator gudang tidak dapat mengajukan izin usaha tempat penimbunan berikat sebagai syarat dalam pelaksanaan aktivitas ekspor impor.
Saat ini, terdapat tiga mitra pengelola terminal kargo eksisting di Bandara Bali, yaitu PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) yang izin tempat penampungan sementaranya (TPS) berakhir pada 21 Juli 2021, PT Khrisna Multi Lintas Cemerlang (KMLC) yang izin TPS-nya akan berakhir pada 12 Agustus 2021, dan PT Angkasa Pura Logistik (APLOG) yang izin TPS-nya akan berakhir pada 11 September 2025.
“Nantinya, untuk barang ekspor dan impor yang memerlukan TPS akan dialihkan ke terminal kargo yang izin TPS-nya masih berlaku, dalam hal ini KMLC dan APLOG,” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.antaranews.com/berita/2291302/ap-i-pastikan-layanan-kargo-bandara-ngurah-rai-tetap-lancar
Salam,
Divisi Informasi