MATARAM-Ketua Asosiasi Pengusaha Eksportir (Apex) NTB Anhar Tohri menepis kesulitan kontainer yang dialami para eksportir. Ia mengklaim tak ada kelangkaaan kontainer. Karena ketentuan terkait ketersediaan kontainer sudah termasuk dan tercantum dalam perjanjian atau MOU antara penjual dan pembeli.
Berdasar perjanjian, penyedia kontainer bisa pembeli maupun penjual. Menurutnya, dalam terms and condition MOU sudah tercantum banyak hal. Misalnya terkait kesepakatan harga, lama proses produksi, penggunaan sarana transportasi pengiriman, dan sebagainya.
”Seharusnya bukan saat barang jadi baru pesan kontainernya,” kritiknya, Minggu (12/9).
Biasanya kata dia, pihak pembeli yang menyiapkan ketersediaan kontainer. Sehingga biaya kontainer sudah termasuk dalam biaya keseluruhan dalam perjanjian. Biaya tersebut biasanya akan terpotong untuk membayar kontainer oleh pembeli. Dengannya kontainer pun siap maksimal delapan hari sesudah barang ekspor berada di pelabuhan. Selain itu, kontainer di seluruh negara juga sudah terdata dari dan menuju lokasi negara tujuan.
Termasuk kisaran harga kontainer juga sudah ditentukan. Bergantung jauh dekat jarak negara tujuan. ”Pokoknya keberadaan kontainer itu sudah diatur sedemikian rupa. Sehingga tidak ada kelangkaan kontainer,” imbuhnya.
Boleh jadi, kesulitan kontainer hanya dialami oleh para eksportir baru. Namun, pada dasarnya hal ini seharusnya tak lagi menjadi masalah, sebab sudah diatur dalam perjanjian atau MOU tersebut. ”Tinggal pilih kontainer mana tergantung volume barang,” imbuhnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://lombokpost.jawapos.com/ekonomi-bisnis/13/09/2021/apex-kontainer-tidak-langka-cuma-salah-strategi/
Salam,
Divisi Informasi