Bisnis.com, BANDUNG–Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat meminta pemerintah tetap membangun Pelabuhan Cilamaya di lokasi saat ini karena sudah sesuai tata ruang yang direncanakan meskipun berdekatan dengan pertambangan minyak dan gas.
Apindo merekomendasikan untuk menyelamatkan pertambangan migas lokasi pelabuhan bisa bergeser sekitar satu kilometer ke arah timur maupun barat, sehingga hal tersebut tidak menggganggu aktivitas kedua-duanya.
Ketua Apindo Jabar Dedy Widjaja mengatakan jika lokasi pembangunan Pelabuhan Cilamaya dipindahkan maka akan memakan waktu lama.
Sementara keperluan aktivitas bongkar muat untuk ekspor dan impor sudah mendesak direalisasikan menyusul perdagangan bebas Asean tahun depan.
“Memang saat ini pembangunan Pelabuhan Cilamaya tumpang tindih dengan adanya pertambangan migas, namun hal ini jangan menjadi alasan proyek menjadi terhambat. Karena lokasi pembangunan bisa digeser ke timur atau barat sehingga tidak menjadi masalah,” katanya kepada Bisnis, Senin (18/8).
Dia menjelaskan selama ini pembangunan Pelabuhan Cilamaya tinggal direalisasikan karena sudah masuk tata ruang karena sebelumnya pengkajian sudah dilakukan secara optimal.
Dengan demikian, lanjutnya, dalam waktu dekat pemerintah harus sudah memiliki keputusan apakah pembangunan tetap dilanjutkan di tempat semula atau yang baru.
Menurutnya, jika di desain ulang untuk dialihkan ke tempat lain tidak memungkinkan karena dikhawatirkan pembangunan yang sudah direncanakan dengan matang sebelumnya bisa berlanjut atau tidak.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://industri.bisnis.com/read/20140818/98/250730/apindo-minta-lokasi-pelabuhan-cilamaya-jangan-diutak-atik