JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia menilai pengamanan Bandara Soekarno- Hatta, Cengkareng masih longgar meskipun bandara itu berstatus internasional.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Cabang Soekarno-Hatta Arman Yahya mengatakan Bandara Soekarno-Hatta belum bisa diklaim berstandar internasional mengingat begitu mudahnya pihak yang tidak berkepentingan mengakses kawasan area kargo bandara itu.
Dia menilai penjagaan di daerah yang semestinya dibatasi atau restricted area bersifat fluktuatif yakni terkadang ketat tetapi lebih seiring waktu penjagaan semakin kendor.
Berbekal pas masuk yang bisa ditempelkan di kaca depan kendaraan atau ditunjukkan ke petugas penjagaan, imbuhnya, para pihak yang berkepentingan bisa masuk ke kawasan kargo hingga ke terminal yang terkoneksi langsung dengan apron pesawat.
Longgarnya pengamanan di kawasan itu, paparnya, bisa memaning pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan tindakan yang bersifat destruktif.
Dia mengharapkan PT Angkasa Pura (AP) II memperketat pengawasan area kargo Bandara Soekarno-Hatta.
STANDAR KEAMANAN
Kepala Bagian Humas PT Angkasa Pura (AP) II Ahmad Syahir mengatakan perseroan memiliki standar keamanan tertentu di seluruh kawasan bandara yang harus dipatuhi oleh semua pihak.
Direktur Keselamatan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Yusfandri Gona mengatakan pemerintah menyiapkan masterplan sistem keamanan bandara yang terintegrasi yang diperkirakan bakal rampug akhir 2014.
Masterplan tersebut, menurutnya, sangat penting mengingat sistem keamanan di bandara-bandara di Indonesia tidak maksimal. Dia mencontohkan pemaksimal penggunaan CCTV hanya diaktifkan pada saat Lebaran serta akhir tahun.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 18 Juni 2014