Bisnis.com, JAKARTA – Operator pelabuhan nasional dinilai perlu mengadaptasi strategi dan respons dari berbagai operator pelabuhan global dalam mengantisipasi penurunan trafik kapal.
Diperkirakan arus barang turun hingga 300 juta ton pada 2020 dibandingkan dengan 2019 dengan rincian perkiraan aktivitas internasional turun hingga 100 juta ton dan domestik turun antara 150-200 juta ton.
Pakar kemaritiman ITS Raja Oloan Saut Gurning mengatakan bagi operator pelabuhan, banyak fakta empirik strategi dan respon yang dilakukan berbagai operator pelabuhan global guna mengantisipasi penurunan trafik kapal ini adalah adaptasi, kolaborasi, dan inovasi.
“Respons adaptasi utamanya adalah pengurangan kapasitas jasa hingga efisiensi belanja modal dan belanja operasional dalam bentuk cost-leadership. Dilanjutkan dengan strategi kolaborasi dalam bentuk asset-sharing,” jelasnya kepada Bisnis.com, Kamis (23/7/2020).
Menurutnya, operator pelabuhan perlu juga melakukan pengaturan tarif termasuk diskon serta penambahan waktu simpan dan tumpuk kepada pelayaran dan pengguna jasa pelabuhan lainnya. Terakhir, usaha inovasi utamanya usaha baru (services shifting) dan mengaplikasi daya dukungan digitalisasi seperti order, cargo tracking, ship-tracing, pola pembayaran, dan juga proses bisnis yang paperless.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200723/98/1270534/arus-barang-bakal-turun-operator-pelabuhan-mesti-lakukan-ini
Salam,
Divisi Informasi