
Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperkirakan arus peti kemas hingga akhir 2019 bakal mencapai 34,8 juta TEUS (twenty foot equivalent unit). Peningkatan kapasitas pelabuhan dan pembukaan pelayaran langsung ke negara ekspor menjadi faktor pendorong.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Aloysius Kiik Ro, mengatakan arus peti kemas dalam empat tahun terakhir mengalami tren peningkatan. Pada 2014, arus peti kemas dari empat operator pelabuhan milik negara mencapai 21,3 juta TEUs dan pada 2018 telah menyentuh angka 29,9 juta TEUs atau meningkat 40,37%.
Aloysius menyebut, arus peti kemas meningkat karena BUMN melakukan pembenahan di 27 pelabuhan komersial. Di samping itu, pelayaran langsung ke negara tujuan ekspor atau direct call juga dibuka sehingga memangkas waktu tempuh.
“Misalnya dari Makassar kita direct call ke Jepang, waktu tempuhnya 14 hari. Kami juga buat pelabuhan-pelabuhan baru mulai dari Kuala Tanjung sampai Sorong,” ujarnya dalam acara seminar kebangkitan BUMN sektor infrastruktur di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi