ASDP Berlakukan Waktu Bongkar Muat dan Lama Pelayaran di Bakauheni

KALIANDA (Lampost.co) – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Bakauheni bakal menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi penumpukan penumpang maupun kendaraan saat arus mudik dan balik Lebaran 2018 yang diprediksi naik sekitar 6 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 lalu.

Diantaranya pelayanan tepat waktu dengan menerapkan waktu bongkar muat (port time) dipercepat dari 90 menit menjadi 60 menit hingga 45 menit dan lama layar (sailing time) dibatasi hingga 120 menit. Antisipasi lainnya,  yakni dengan menerapkan 3 pola operasi kapal dengan menyesuaikan kondisi penyeberangan.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni, Anton Murdianto, memprediksi jumlah penumpang jalan kaki dari Sumatera menuju Jawa naik sekitar 6,9% dari 1.122.037 orang pada Lebaran 2017 lalu, menjadi 1.188.462 orang penumpang pada Lebaran 2018 sedangkan pemudik sepeda motor juga diprediksi naik sekitar 4,7% menjadi 89.556 unit dibandingkan Lebaran tahun lalu yang berjumlah 86.511 sepeda motor dan kendaraan roda empat diperkirakan naik 6,8 persen menjadi 155.269 unit diibandingkan Lebaran 2017 lalu dengan jumlah 146.743 unit kendaraan pribadi.

“Antisipasi terjadinya stagnasi saat puncak arua balik,  jadwal waktu layar (sailing time), maupun waktu bongkar muat (port time) kita terapkan.  Jadi semua kendaraan yang datang ke dermaga langsung masuk kapal. Pelayanan tepat waktu yang diterapkan pada Lebaran tahun lalu berjalan dengan baik. Ada perubahan kecepatan pengangkutan, barang maupun penumpang yang cepat terlayani. Sehingga tidak ada penumpukan kendaraan di area parkir dermaga,“ kata Anton di pelabuhan Bakauheni, Rabu (6/6/2018).

Selain itu,  penerapan 3 pola operasi kapal, yakni saat kondisi normal dengan pelayanan 6 dermaga sandar, pihaknya akan mengoperasikan 27 kapal dengan target pelayaran mencapai 120 trip. Pada saat kondisi padat,  sebanyak 33 kapal dioperasikan dengan target pelayanan 132 trip, kemudian saat kondisi sangat padat,  sebanyak 35 kapal berukuran besar diatas 5.000 GT dioperasikan dengan target 135-140 trip.