REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) menilai daya saing ekspor produk perikanan dalam bentuk kemasan beku (frozen) perlu ditingkatkan. Menurut AP5I produk perikanan beku Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara eksportir lainnya.
Ketua Umum AP5I, Budhi Wibowo, mengatakan produk-produk kemasan beku yang diekspor dari Indonesia umumnya hanya berupa ayam atau daging sapi, sedangkan negara pesaing eksportir, yakni Thailand sudah mengemas produk ikan, seperti seafood dan makarel dalam bentuk makanan siap saji.
“Thailand itu ikannya diimpor dari Indonesia dalam bentuk ikan segar, tetapi kemudian mereka ekspor dalam bentuk ikan yang sudah di-steam dan dalam bentuk ready to eat. Ekspornya kini sudah ke seluruh dunia,” kata Budhi pada diskusi Outlook Perikanan 2019 di Jakarta, Kamis (28/2).
Ia menjelaskan perusahaan olahan makanan siap saji harus mulai merambah pada produk perikanan beku siap saji (ready to cook dan ready to eat). Menurut dia, pasar ekspor ikan segar sudah memiliki pasarnya tersendiri, sedangkan ekspor produk ikan beku masih kurang digarap, padahal potensinya besar bisa mencapai puluhan juta ton.
Oleh karena itu, AP5I dalam dua tahun terakhir telah mengusulkan strategi pengembangan perikanan budidaya agar bisa bersaing dengan negara kompetitor melalui konsentrasi terhadap jenis ikan tertentu.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi